Berkata Gayo Menurut Cara Mereka

Mendale -Panitia pelaksana Inilah Gayo (Dalam Kata, Puisi, dan Nada) yang akan berlangsung pada Minggu (3/4), di Loyang Mendale, Kebayakan, Takengon memastikan siap menyambut tokoh dan seniman di lokasi pertunjukan. Acara  yang membicarakan Gayo dari berbagai sisi ini, dikemas menarik, area yang dipilih persis bebatuan tepi danau. Persis di dekat berlangsung penelitian manusia pra-sejarah.

Yusra Habib Abdul Gani, saat nyatakan perasaannya tentang Gayo di Loyang Mendale dalam acara “Inilah Gayo”, Minggu (3/4)

Terlihat sebuah backdrop yang 10×3 m bertuliskan “Inilah Gayo” (Dalam Kata, Puisi, dan Nada) sebuah simbol dari Danau Laut Tawar Das Peusangan, Hutan yang luas, Gunung Cemara, Biji Kopi, dan Sejarah Peradaban” dibentang di sebagian Goa di perbukitan Mendale.

Tanpa panggung, hanya memakai hiasan batu-batu saja yang dijadikan area pementasan. Selain nama penyair Aceh seperti Fikar W Eda dan LK Ara tertulis juga nama dua Bupati Gayo Ir. Nasaruddin (Takengon) dan Ir Tagore AB (Bener Meriah). “Inilah pertunjukan unik,” kata Amah, Alumni Unsyiah yang berada di lokasi Mendale.

Pukul 14.00 WIB nanti di sini akan diisi dengan beberapa poementasan murid-murid SMA dan SMP yang ada di Takengon. Generasi muda dibiarkan berkata soal “Gayo” menurut cara mereka. Setelah itu, pada 16.00 WIB direncanakan baru tampil seniman-seniman ternama, termasuk tokoh masyarakat, ilmuwan, dan sejarawan. Tampak sebagian peseta dari daerah telah mengkonfirmasi kehadiran melalui ketua panitia Khalisuddin.(Jauhari Samalanga, atjehpost.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.