Takengen | Lintas Gayo : Sejumlah kalangan di Aceh Tengah sempat bingung, disejumlah media cetak dan on line termasuk Lintas Gayo diberitakan tentang diselenggarakan dan terpilihnya putri kopiĀ atau World Queen Coffee untuk Provinsi Aceh tahun 2011 yang diselenggarakan oleh Aceh Multivision sebagai event organizer di Aceh di gedung AAC Ā Banda Aceh, 9 April 2011.
Sementara itu disaat yang sama juga ada pemberitaan disebuah media cetak di Aceh juga diberitakan ada dua putri Aceh, Dimas Dewi Pertiwi asal Aceh Tengah dan Vivi Anggreini dari Aceh Utara akan mewakili Aceh mengikuti pemilihan putri kopi Indonesia 15 ā 18 April 2011 di Jakarta.
Lintas Gayo kemudian mencoba menelusuri dengan mengkonfirmasi Dimas Dewi Pertiwi yang merupakan penduduk Kampung Mendale Kecamatan Kebayakan Aceh Tengah, Minggu (10/4) sore.
Tiwi, panggilan Dimas Dewi Pertiwi memberikan sejumlah bukti bahwa dirinya dan Vivi Angreini telah ditunjuk oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh sebagai duta putri kopi dari Aceh untuk diberangkatkan ke Jakarta dengan surat Nomor BP.556/846/2011 tertanggal 5 April 2011 yang ditandatangani Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Rasyidah M Dallah, SE, MSi.
Dalam surat tersebut disebutkan dasar surat Budpar Aceh adalah atas surat Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata RI Nomor 04/SRT/DitPem/DJPP/III.2011 Tanggal Maret 2011 perihal Putri Kopi Indonesia 2011 dikuatkan dengan surat Gubernur Aceh Nomor 556.I/7855 Tanggal 17 Maret 2011 perihal sama.
Surat Kadis Budpar Aceh tersebut ditujukan kepada Kadis Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Tengah dan Kadis Perhubungan, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara dengan isi pokok surat dipoin ketiga menunjuk peserta duta wisata Aceh 2009 dan 2010 atas nama Vivi Angraini dan Dimas Dewi Pertiwi sebagai putri kopi wakil Aceh ke ajang pemilihan putri kopi Indonesia.
Membaca berita di sejumlah media tentang telah terpilihnya Khairunnisa sebagai putri kopi mewakili Aceh kepemilihan tingkat nasional, awalnya Tiwi mengaku sangat terkejut, Minggu (10/4) dan segera menghubungi pihak Dinas Budpar Aceh melalui Bidang Promosi dan Pemasaran, Ramadhani M Hum. āMereka tidak punya surat resmi dari Jakarta, dan kalian berdua tetap berangkat ke Jakarta sesuai jadwal yang ditentukan,ā ujar Tiwi mengulang pembicaraannya dengan pihak Budpar Aceh tersebut.
Pengakuan Tiwi yang memiliki segudang prestasi dan sebagai Juara III Duta Wisata Aceh 2010 ini, awalnya dirinya terkejut atas penunjukan Dinas Budpar Aceh tersebut karena tidak melalui proses seleksi sebagaimana lazimnya. Akan tetapi setelah dijelaskan bahwa tidak cukup waktu untuk menggelar ajang seleksi, dirinya kemudian yakin dan melakukan sejumlah persiapan.
Ditanya terkait pemberitaan di media telah terpilihnya putri kopi dari Aceh dipemilihan yang diselenggarakan oleh salah satu even organizer di Aceh tersebut, Tiwi mengaku tidak terpengaruh. āSaya punya pegangan kuat dan sah kok. Dan saya terus melakukan sejumlah persiapan keberangkatan ke Jakarta terutama terkait pengetahuan tentang kopi,ā ujar Tiwi.
Karenanya, Tiwi berharap dukungan doāa dan restu seluruh masyarakat Gayo khususnya dan Aceh umumnya agar dirinya dan Vivi Anggreini dapat mengangkat harkat martabat Aceh dan Gayo melalui kopi.
Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah juga telah mendukung keikutsertaan Tiwi atas dasar surat resmi Budpar Aceh tersebut. Pada 7 April 2011, Kadis Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Tengah, Mukhlis Gayo telah mengajukan Telaahan Staf kepada Wakil Bupati Aceh Tengah dengan nomor 556/656/2011 perihal Keikutsertaan Pemilihan Putri Kopi Indonesia 2011.
Hasilnya, Pemkab Aceh Tengah menyetujui keikutsertaan tersebut dan mendukung sebahagian pendanaan keberangkatan Tiwi ketingkat nasional di ajang tersebut. (aman zaghlul)
boh i bebagi keta, sara putri kopi, sara putri pinang, sarami putri coklat, kati enti karu..
iya ada dua orang wartawan lovegayo di Banda Aceh
maaf aq hanya bertanya apakah wartawan love gayo ada dibanda aceh juga????terimakasih