Takengen|Lintas Gayo-Singah Mata merupakan lokasi yang tepat bagi setiap orang untuk memandang kota Takengen dan keindahan Danau Lut Tawar. Pasca gempa Selasa (2/7/2013) lalu, tempat wisata tersebut ambruk. Bagunan serta tanaman hias ditamannya ikut rubuh menutupi badan jalan Takengen-Bener Meriah.
Masyarakat yang ingin menuju kota, banyak yang berhenti di lokasi itu, untuk menikmati keindahan alam. Tidak hanya menunggu matahari terbit di balik gunung dengan pancaran air danau, tapi sinaran matahari di sore hari ikut mewarnai kota dingin bak lukisan.
Sebagai lokasi yang strategis untuk menikmati pemandangan alam, Pemerintah Kabupaten (pemkab) Aceh Tengah juga telah memanfaatkan lokasi itu dengan mendirikan beberapa bangunan sebagai tempat rekreasi sederhana, yang kemudian disewakan ke pihak lain sebagai penghasil pandapatan daerah.
Namun, bagunan milik pemkab setempat tak berpenghuni lagi. Bangunan dan lahannya tergerus ke jalan akibat gempa berkekuatan 6,2 SR, melanda gayo lut, Selasa (2/7/2013) lalu. Bagunan seperti mushola, tempat duduk di taman dan rumah kini “raib” dihentakkan bumi, menjadi puing-puing.
Tidak hanya milik pemkab, tepat diseberangnya, pernah berdiri sebuah rumah panggung yang dijadikan sebagai warung. Masyarakat yang lalu lalang di lintasan jalan tersebut sering mampir untuk makan minum sembari menikmati keindahan alam Takengen.
Warung itu pun rubuh, tidak ada lagi orang bisa makan-minum, pemilik rugi besar, masyarakat pun kehilangan tempat singgah untuk memanjakan mata.
Sebagai lokasi yang sudah dikenal masyarakat, pemda setempat tidak tinggal diam. Rencana untuk memperbaiki lokasi itu sudah dipersiapkan meski anggaran belum dapat dipastikan. “Kita akan potong jalan itu, sehingga lokasi sekarang bisa dijadikan lahan parkir dan tempat rekreasi,” ujar Nasaruddin, Bupati Aceh Tengah, Senin (15/7/2013), didampingi kabag Humas Mustafa Kamal.
Jelas Pak Nas, pangilan akrab bupati, bahwa sebahagian lahan di Singgah Mata, ternyata sudah dibebaskan dari warga sehingga ada kemungkinan untuk memperlebar areal wisata.
Akan dilakukan pemotongan jalan (buat jalan baru-red), sehingga tidak lagi menggunakan jalan yang sudah ada. Jalan lama akan dijadikan lokasi parkir. Dengan semakin luasnya, maka dapat dimungkinkan mendirikan bagunan untuk lokasi rekreasi dan warung sebagai fasilitas bagi masyarakat.
Aceh Tengah sebagai daerah tujuan wisata menjadi pertimbangan untuk terus meningkatkan fasilitas pariwisata termasuk infrastruktur. Langkah yang direncanakan pemda tersebut, terhadap penataan kembali Singah Mata tepatnya di Kecamatan Kebayakan, bisa menambah kecantikan Aceh Tengah serta bisa memanjakan masyarakat oleh karunia Tuhan atas nikmat keindahan Takengen Lut Tawar. (Wyra)
jadi tekenang 2 tahun yg lalu pas mampir di warung yg di atas jurang dapat luas memandang kota takengen dan hamparan danau lut tawar…