Takengen| Lintas Gayo – Lambannya bantuan untuk korban gempa turut dipengaruhi oleh data yang disampaikan aparat kampung. Penambahan angka korban gempa untuk mendapatkan bantuan, membuat tim Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) harus menurunkan tim melakukan verifikasi ulang.
Pemda Aceh Tengah dan Bener Meriah tidak berani menjamin kevalidan data tentang jumlah rumah penduduk yang rusak. Sebelumnya jumlah rumah rusak untuk dua kabupaten ini, berkisar 15 ribu, kemudian naik lagi ke 16 ribu, naik lagi ahirnya sampai 20 ribu.
Catatan Lintas Gayo, kenaikan angka ini sangat dipengaruhi oleh kinerja aparat kampung yang tidak tegas memastikan berapa jumlah rumah yang korban akibat gempa.
Ada perangkat kampung yang belum jujur dalam memasukkan data, ada yang rusak ringan dimasukkan ke klasifikasi berat. Ada yang tidak rusak rumahnya tetapi dimasukkan rusak.
Akibat ketidak validan data itu, membuat tim BNPB turun tangan dan merekrut tenaga lokal untuk melakukan verifikasi ulang, yang direncanakan minggu ketiga Oktober ini.
Bila data itu sudah valid, baru diberikan bantuan untuk para korban, baik untuk perbaikan rumah sesuai klasifikasi maupun bantuan cash for work.
“Benar, tim BNPB akan melakukan verifikasi, dengan memanfaatkan tenaga lokal, baik ahli tehnis dan sosial,” sebut Subhan Sahara, kepala BPBD Aceh Tengah. Rabu, (16/10/2013) ( Fazri Gayo)