Di Aceh Tengah, 2011 Dibangun Museum dan Fasilitas Wisata

Takengen | Love Gayo : Di Aceh Tengah akan dibangun Museum tempat peninggalan bersejarah serta sarana dan prasarana obyek wisata Danau Laut Tawar. Dana tersebut di anggarkan dari biaya Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang akan direalisasikan pada tahun 2011 ini.

Raihan Iskandar,Lc memakai baju hitam dan peci, sedang mendengarkan lantunan Syair Didong di Cafe Wapres dalam rangka reses dan pertemuan bersama sejumlah tokoh seniman serta komunitas pacuan kuda Gayo, Takengen.(Foto:Aman Buge.20.04.2011)

Hal tersebut seperti yang dikatakan Raihan Iskandar,Lc anggota DPR-RI komisi X (sepuluh) yang membidangi Pendidikan dan Pariwisata saat pertemuan dengan tokoh seniman dan komunitas masyarakat penggemar pacuan kuda Gayo di Cafe Wapres, Takengen, Aceh Tengah, Rabu (20/4).

“Kami di pusat telah mengesahkan anggaran pembangunan Museum senilai 5 milyar dan pembangunan sarana dan prasarana objek wisata Danau Laut Tawar senilai 4 milyar. Dengan menggunakan anggaran APBN 2011, harapan kita agar Pemerintah Daerah pro aktif segera menjemput bola,”ungkap Raihan di sela-sela dialog dengan masyarakat.

Dikatakannya, mengapa di anggarkan museum untuk Aceh Tengah, karena daerah ini memiliki karakteristik tersendiri,”walau di Banda Aceh telah ada museum, di Gayo juga sangat perlu didirikan museum jika dilihat bukti-bukti sejarah yang khas dan beda dengan Aceh Pesisir,” sebut Raihan.

Selain itu, masyarakat komunitas pecinta pacuan kuda yang diwakili oleh Syarifuddin Munthe mangatakan. Untuk wisata pacuan kuda di Gayo masih membutuhkan kawin silang antara kuda lokal dan kuda peranakan yang tinggi seperti kuda Australia yang sebagian pengusaha Aceh Tengah menggunakan kuda tersebut.”Kami harapkan, pusat bisa membantu pengadaan kuda peranakan agar dikawin silang dengan kuda lokal demi tercapainya keturunan kuda yang berkualitas,” sebutnya.

Begitu juga dengan Ketua Mejelis Adat Aceh Negeri Gayo (Mango) Mustafa AK, dia berharap agar pemerintah bisa mengembalikan benda-benda bersejarah peninggalan kerajaan-kerajaan yang ada di Gayo.”Banyak pusaka-pusaka kerajaan yang saat ini berada di tangan orang pribadi, kami harap harta pusaka tersebut dapat ditarik kembali oleh pemerintah. Agar kita tidak kehilangan benda bersejarah tersebut,”ungkap Mustafa AK.

Sedangkan Elan, pelatih seni tari adat Gayo memohon agar kesenian asli dari dataran tinggi ini dapat diselamatkan.”Seperti tarian Munalo, Didong, Guel serta kesenian menjahit baju Kerawang serta budaya lainnya, agar di patenkan. Supaya tidak di caplok oleh negara lain, seperti beberapa kebudayaan Indonesia yang di caplok negara lain,” sebut Elan.

Menanggapi pertanyaan-pertanyaan tersebut, Raihan Iskandar,Lc mengatakan. Untuk melindungi cagar budaya dan seni lainnya agar Pemerintah Daerah segera melakukan pendataan, serta meregistrasikannya ke pusat.”Undang-undangnya telah disahkan pada tahun 2010, dalam waktu dua tahun setiap cagar budaya dan seni yang ada di daerah agar di daftarkan ke pusat, guna melindungi budaya kita,”sebut Raihan.

Sebelumnya,anggota DPR-RI ini juga berkunjung ke Kabupaten Bener Meriah melihat pelaksanaan Ujian Negara di daerah tersebut, serta berkunjung ke SMAN 4 RSBI Takengen juga memantau kegiatn UN di daerah itu.(Aman Buge)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

3,627 comments