Takengen| Lintas Gayo – Cabe merah mengalami kenaikan harga di pasar tradisional Takengon, saat ini di tingkat pedagang mencapai Rp. 60.000,- s/d Rp. 70.000,- perkilonya.
“Padahal beberapa bulan lalu harga cabe merah hanya berkisar Rp. 30.000 s/d Rp. 50.000, kenaikan harga cabe merah ini naik sampai 50 % s.d 30 % dari biasanya”, kata Fadil, salah seorang pedagang cabe merah
Menurut Fadil kenaikan harga cabe tersebut sudah tergolong tinggi dan membuat permintaan cabe merah berkurang.”Biasanya ibu-ibu membeli cabe merah 1 hingga 2 kg, kebutuhan rumah tangganya untuk beberapa hari, sedangkan sekarang hanya 1/5 kg dan 3/4 kg saja,” keluhnya
Mahalnya cabe merah, ikut dirasakan oleh Salamah inen Ami salah seorang ibu rumah tangga yang ditemui sedang membeli cabe merah, namun naiknya harga cabe menurut Salamah bukan alasan untuk tidak membelinya, karena cabe merah salah satu kebutuhan yang sangat penting untuk masakan.”Cuma, ngak bisa beli banyak beli sedikit saja”, katanya
Naiknya harga cabe merah bertolak belakang dengan harga kopi, sebagai komoditas andalan Kabupaten Aceh Tengah, kopi malah mengalami penurunan harga
Seperti diungkapkan Kamaruddin aman dedi, salah seorang dari petani kopi mengatakan bahwa harga kopi turun drastis dalam beberapa bulan ini. Turunnya harga kopi membuat para petani kopi yang ada di kota dingin Takengon merasa “lesu”.
“Harga biji gabah kopi kering di Takengon biasanya berkisar Rp. 50.000,- – Rp. 60.000,- pekilonya, sekarang harga biji gabah kopi kering hanya Rp. 30.000 – Rp 35.000 perkilonya”, katanya.
Turunnya harga kopi, menurut Kamaruddin disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu lagi banjirnya kopi di seluruh dunia dan kemungkinan juga ada permainan bisnis dari pedagang kopi dunia.(HAT)