Oleh: Husaini Muzakir Algayoni*
Manusia dilahirkan dengan berbagai macam fitrah yang diberikan oleh Allah swt, salah satu fitrah itu ialah CINTA, cinta adalah bayang-bayang indah yang terpateri dalam jiwa, cinta adalah kasih yang terukir dalam hati, ya cinta adalah sesuatu yang indah bagi muda-mudi dan sesuatu yang tidak boleh ditinggalkan dalam masa muda dan kisah cinta itu tak akan pernah selesai sampai akhir zaman. Cinta itu melahirkan keindahan bagi siapa saja yang merasakannya, hidup tanpa cinta bagaikan taman tak berbunga katanya. Namun terkadang cinta yang indah itu dipisahkan oleh kekecewaan yang disebabkan oleh pasangan atau lebih kita kenal dengan pengkhianatan sehingga menyebabkan “patah hati” atau galau kata anak zaman sekarang hehe serta dipisahkan oleh cinta suci yaitu yaitu dengan kematian. Namun terkadang kehilangan cinta itu kita merasa galau atau membuat status di facebook, tanpa kita sadari bahwa apa yang kita rasakan dan apa yang kita pikirkan jika dirangkai dalam tulisan maka akan membuahkan hasil berupa karya tulisan dan dengan tulisan tersebut maka kita telah melakukan terapi terhadap diri kita sendiri.
Teman-teman pasti tau Presiden kita yang paling jenius otaknya yaitu bapak BJ Habibie, yang mana cinta pak BJ Habibie terhadap Ibu Ainun sangatlah kuat, kekuatan cinta selama 48 tahun 10 hari harus berpisah dengan kematian sehingga pasca kepergian separuh jiwa pak BJ Habibie tersebut tiba-tiba pak BJH terperangkap dalam samudera emosional yang amat bergejolak, yang sewaktu-wakut dapat menghisap BJH kepusaran yang amat deras dan ganas. Prof. Dr. Mathay dari Hamburg menyebutkan dalam novel Habibie dan Ainun bahwa pak BJH sebagai “black hole”, yaitu suatu kondisi “psikosomatic malignan”, dimana gangguan emosional berdampak negatif pada sistem organ vital manusia, sehingga menjadikan seseorang yang ditinggalkan pasangannya jatuh sakit yang progresif dan terminal dan kemudian menyusul pasangannya menghadap Tuhan. Tim dokter memberikan alternatif kepada pak BJH untuk mencegah pak BJH jatuh pada hisapan black hole tersebut, salah satu alternatif ialah melakukan kegiatan yang melibatkan secara intensif pikiran maupun emosional, yaitu dengan Menulis. Dengan melakukan terapi diri (self-healing) yang dilakukan oleh pak BJH dengan menulis maka terbitlah novel yang menurut saya begitu fenomenal tentang kekuatan cinta dan perjuangan hidup.
Catatan diatas adalah terapi jiwa bagi orang yang kehilangan cinta yang begitu suci dan penuh dengan kekuatan cinta namun bagaimana jadinya jika cinta itu dikhianati menyebabkan kekecewaan. Bagi orang yang mengerti akan hakikat cinta, karena cinta itu bukanlah untuk dipermainkan tapi cinta adalah suatu anugerah yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya. Bagi orang yang mengerti akan fitrahnya cinta sehingga dia kehilangan cinta tersebut maka dia juga akan masuk dalam emosi yang ganas dan dahsyat sehingga perlu terapi untuk mengobati kekecewaan tersebut, tulisan adalah terapi diri yang tepat. Maka tulislah apa yang kita alami dan dan kita rasakan sehingga kita bisa mengobati kekecewaan tersebut dengan menulis. Karena menulis merupakan salah satu terapi untuk menjadikan diri sendiri lebih baik, lebih bijak dan berpikir lebih terbuka. Yang terpenting menulis juga merupakan terapi untuk memperoleh ketenangan. Dan dengan menulis itu jiwa kita akan tenang dengan berbagai macam tulisan, seperti menulis puisi, artikel atau tulisan lain-lain yang menurut kita suka… biasanya dalam kehilangan cinta, orang akan merangkai tulisan menjadi sebuah puisi yang indah, cerpen atau lebih dari itu yaitu novel. Namun puisi lebih banyak ditulis oleh orang saat kehilangan cinta karena puisi itu merupakan emosi yang terukir dalam tulisan.
Oleh karena itu bagi kawan-kawan yang sedang dilanda kegalauan karena kehilangan cinta lebih baik kita mengisi hari-hari kita dengan menulis karena menulis itu salah satu terapi terbaik dalam mengusir kekecewaan dalam hati, keresahan dan kegundahan yang selama ini menyelimuti hati kawan-kawan karena kehilangan cinta. Boleh jadi, saya juga sekarang lagi mengalami yang namanya kehilangan cinta sehingga terapinya adalah menulis, tapi itu kan boleh jadi boleh gak hehe.
Sebagaimana penulis terkenal Gol A Gong yang pernah datang ke Tekengon dan di muat di media online LintasGayo.com mengatakan “Jangan cerita kegalauan kalian disana (fb), tapi buatlah tulisan yang bermanfaat bagi orang banyak, karena jika kita telah menulis sesuatu yang bermanfaat di media sosial tersbut, maka kita akan punya pembaca yang akan selalu menantikan postingan tulisan-tulisan kita”,
Akhir dari tulisan ini ada sebuah kata-kata yang menarik
“Jangan menyakiti wanita pintar karena ia akan menuliskan kisah cintanya tersebut dalam sebuah novel, lalu novel tersebut menjadi bestseller. (Anonim).
Dan saya juga membalas anonim tersebut hehe
“Jangan menyakiti Laki-laki yang mengerti akan hakikat cinta karena ia akan menuliskan kisah cintanya tersebut dalam relung hati yang paling dalam dan akan tersimpan selamanya dalam hati tersebut”.
Menulis itu indah, selamat mencoba dan selamat menulis.
*Penulis: Kompasianer dan Kolumnis LintasGayo.com