Takengen | Lintas Gayo – Bupati Aceh Tengah Ir. H. Nasaruddin MM ternyata diam-diam ikut hadir saat pengukuhan Wali Nanggroe Malik Mahmud, Senin (16/12/2013). Di saat rakyat Gayo dan Pemerintah Pusat masih mempertanyakan posisi WN, malah Nasaruddin hadir di acara tersebut.
Sontak, hadirnya Nasaruddin pada acara itu menuai kritikan dari masyarakat Gayo. Aramiko Aritonang dari GMNI misalnya, dia mengatakan kehadiran Nasaruddin jelas-jelas melukai hati rakyat Gayo.
“ Nasaruddin sudah mengangkangi keputusan DPRK Aceh Tengah, yang telah memparipurnakan menolak pengukuhan WN. Kemudian dia tidak melihat apa fenomena yang terjadi pada masyarakat yang menolak Wali Nanggroe. Sehingga dia nekad hadir pada acara tersebut ,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, bupati telah menghianati keperayaan rakyat dan DPRK, ketiak dewan menolak, bupati mengangkanginya ,” kami sangat mengecam peristiwa ini ,” ujar Aramiko.
“ Kami himbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk meminta pertanggungjawaban bupati atas kehadirannya pada pengukuhan wali nanggroe, karena ini merupakan penghianatan ,” tuding Aramiko.
Hujatan terhadap kehadiran Bupati Aceh Tengah saat pengukuhan WN juga datang dari sala seorang tukang becak di Takengen.” Demo menolak QWN, Bendera dan Lambang Aceh, kita rakyat gayo sudah capek menolaknya. Tiba-tiba saat pelantikan, Nasaruddin ikut hadir, saya nyesal memilih beliau sebagai bupati ,” ujar Amri.
Begitu juga dengan Inen Halimah, salah seorang pedagang sayur, mendengar kehadiran bupati di Banda Aceh, dia mengatakan,” bupati Aceh Tengah tidak memiliki pendirian, egois dan tidak melihat fenomena yang terjadi di kalangan masyarakat ,” ungkapnya.
Masih banyak sejumlah hujatan dari kalangan masyarakat terhadap hadirnya Bupati Aceh Tengah, saat pelantikan Wali Nanggroe. Sayangnya, ketika media ini melakukan konfirmasi serta mengirimkan SMS, bupati tidak mau mengangkat dan membalasnya.(Leuserantara)
Suruh turun aja bupatinya.
Itupun kalo GMNI berani.hahahahahaha
Gitu kan aritonang?? Jangan-jangan, eh diam-diam, saya berani sumbang masa sekitar 20, gg perlu di kasi uang transport kok, ini baru issue strategis untuk mendorong popularitas kita, kan buktinya udah jelas?
Ayo, biar kita gg di kataen aktivis media.
Sana si tor rillis, te biasa e renye demo le jemae?
Sana si nantin neh, enti kese nunger ni jema kam ni betul mahasiswa bayaren, ike aktivis Gayo merdeka, keta turah i demo kam le nas a, kengon GMNI ni ike urusen rakyat tir di, hujat pe belangi, kami nantin buet ni kam win iko, enti le kese oyape turah nantin”aqua” mulo baro demo, kengon kam pe galip i nenggeri BM o nos karu, oya i arap mata ni kam wen.
lagu pe lelang lelang mejen pak nas ni pe, nesal aku milihe manea..
oya mulo conto ni pemiimpinte si nge i pilih rakyat, hy karena jem dinding rom geh nentong mujelesen akati bupati mujelusen, masyarakat gayo orom dpr nge sepakat ala bupati ikut wali nangro boh, keta ikunehen keta ir h nasaruddin, mm ni sudere boh gelah sepakat kite keni nye minah ari gayo ni ku banda ace geta boh tah kite pinahan morom moron