by

Juli 2011, Saman Sara Ingi di Jakarta

Jakarta | Lintas Gayo : Pertandingan Saman Sara Ingi kembali digelar pada Juli 2011 mendatang di Anjungan Aceh, Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Kali ini oleh Ikatan Mahasiswa Gayo Lues (IMGL) Jakarta.

Menurut, Ketua pelaksana pertunjukan tersebut, Burhan (25/4) di Jakarta, Saman Sara Ingi merupakan salah bentuk Saman yang dipertandingkan di Gayo Lues. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mempererat silaturrahmi masyarakat Gayo di perantauan, memperkenalkan Saman, Gayo, dan Aceh.

Disamping itu, tambah Burhan, yang juga Ketua Sanggar Kepies Gayo Jakarta, juga bertujuan untuk menyambut nominasi penetapan tari Saman sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh badan dunia UNESCO.

“Kita ingin, masyarakat luar tahu tari Saman yang sebenarnya bukan  saman-samanan. Tari Saman harus ditarikan laki-laki, bukan perempuan. Bergerak khas Saman, berbahasa Gayo, dan memakai baju kerawang Gayo. Saman yang ada di luar Gayo sekarang sudah jauh sekali dari Saman di Gayo Lues. Jangan sampai kesalahan yang ada sekarang jadi pembenaran pada masa-masa mendatang,” tegas Burhan.

Dijelaskan, pertandingan tersebut akan mempertemukan Sanggar Kepies Gayo (Jakarta) versus Sanggar Seribu Bukit (Banda Aceh).

Direncanakan, pembukaannya akan dibuka langsung Kementerian Budaya dan Pariwisata Republik Indonesia (RI) dengan tema yang diangkat adalah “Kunul Sara Duk, Ratip Sara Anguk.”

Selain pertandingan Saman,  diadakan pula talk show Saman yang menghadirkan beberapa pembicara, diantaranya Dr. Rajab Bahry (Dosen Universitas Syiahkuala), Ibrahim yang dikenal dengan Rone Runang (Tokoh Masyarakat), Drs. Ridwan Salam (Penulis Buku “Tari Saman”), dan Drs. Isma Tantawi, M.A. (Dosen Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara).

“Kita juga akan tampilkan Didong Nalo, Tari Bines, Tari Turun Ku Aih, Tari Guel, Dabus, dan pementasan Saman Pemerintah Kabupaten Gayo Lues sebagai grup Saman bintang tamu.(Win Kin Tawar).

Comments

comments