Takengen | Lintas Gayo – Untuk membetuk Dewan Adat Gayo ( DAG) agar lebih sempurna dan tidak terlihat asal-asalan, sabtu (4/1/2013) pagi, panitia persiapan kongres masyarakat adat Gayo di kukuhkan.
Ketua Panitia pelaksana Ir Syukriansyah dalam sambutanya mengatakan bergerak dari sejarah urang gayo adalah penduduk asli yang sudah berada berabat tahun lalu di bumi Aceh dengan hasil penemuan ceruk mendale sebagai nenek moyang urang Gayo.
“Gayo adalah suku tertua di Aceh, kita bukan penumpang dirumah kita sendiri, kita adalah pemilik tembune, negeri ini kita yang punya, sungguh aneh ada yang mengatakan suku gayo merupakan subjek bagian dari suku yang lain di Aceh dan hal itu merupakan pembodohan publik,” ungkap Syukri
Pada kesempatan ini kita harus semangat bersatu melawan segala bentuk penindasan dari suku yang lain dalam bentuk apapun yang dapat merugikan Gayo, dengan adanya Dewan Adat Gayo, kita bisa melindungi adat-adat Gayo yang ada disekelilingnya, ujarnya.
Kagiatan yang berlangsung di Oproom Setdakab Aceh Tengah tersebut diikuti oleh kalangan tokoh adat, mukim, OKP, ORMAS dan Mahasiswa di Kabupaten Aceh Tengah.
Bupati Aceh Tengah yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Aceh Tengah Drs H Taufik MM dalam sambutanya mengatakan ” Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah yakin dan percaya atas terbentuknya Dewan Adat Gayo (DAG) dapat mempersatukan seluruh seluruh suku yang ada di Gayo dan mampu bekerja sesuai fungsinya”.
” Kita bersama akan mempertahankan bumi Gayo, dengan adanya Dewan Adat Gayo yang bisa menjaga dan mewariskan budaya dan adat yang berada dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”, sambutnya.
Dalam kegiatan tersebut para peserta yang terpilih panitia Kongres Dewan Adat Gayo ditepung tawari ( Pesejuk) oleh Ibu Fatmawati Kobat di hadapan tamu undangan. ( Zan.KG)