Takengen | Lintas Gayo– Masyarakat dari berbagai kecamatan di Aceh Tengah mempertanyakan realisasi pencairan dana rumah bantuan korban gempa di dataran tinggi itu. Mereka ingin ada kejelasan mengapa hingga enam bulan pascagempa dana belum terealisasi.
Sejumlah masyarakat Sabtu (11/1/2013) bahkan mendatangi kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tengah karena adanya beda pendapat antara fasililitator dengan Kelompok Masyarakat (Pokmas).
“Kami mendatangi kantor ini karena menanyakan hak kami sebagai korban gempa. Kami dengar uangnya sudah cair dari pusat tapi mengapa belum ada realisasinya,” tanya Tagore Abubakar warga Kute Lot, Kecamatan Kebayakan kepada Ketua BPBD Subhan Sahara SSos.
Mereka juga menanyakan juknis dan sistem pencairan dana bantuan gempa. Warga berharap koordinasi di masing-masing kecamatan agar lebih efektif sehingga tak ada salah penafsiran agar pembangunan cepat dimulai.
Juga hadir Fasilitator dari kawasan setempat Yunadi. Menurutnya, ada beberapa masalah kecil yang terjadi di beberapa kampung. Ini disebabkan adanya miss komunikasi konsultan perorangan dari BNPB dengan fasilitator mengenai mekanisme kerja. Sehingga berdampak ada beberapa item yang tidak kelar ilustrasinya.
“Solusinya, ada beberapa juknis kita sesuaikan dengan kondisi di lapangan,” kata Yunadi.
Usai mendengar penjelasan dari kepala BNPB, warga korban gempa akhirnya kembali jelang siang. (Dr/Lg)
dampak lemahnya tingkat komunikasi, entah itu antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, atau juga pemerintah daerah yang kurang melakukan sosialisasi informasi yang realistis kepada masyarakat ?