KONI Aceh Tengah Mati Suri, Pengcab Desak Musorkab

Takengen | Lintas Gayo – Dinilai kurang aktif dalam menjalankan roda organisasi dan memajukan pembinaan serta prestasi olahraga, pengurus KONI Aceh Tengah periode 2010-2014 didesak segera mundur oleh sejumlah Pengurus Cabang Olahraga.

“Sebagai anggota KONI, kami merasa seperti anak ayam kehilangan induk. Sebaiknya segera digelar Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) untuk memilih kepengurusan KONI yang baru,” ujar Ketua Harian IPSI Aceh Tengah, Azani, Senin.

Dikatakan, seharusnya KONI sudah berkosentrasi menghadapi Pekan Olahraga Aceh (Pora) 2014 dengan melakukan koordinasi kepada Pengcab. Namun sejauh ini hal itu belum dilakukan dan dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi persiapan kontingen ke Pora.

“Mungkin jalan satu-satunya harus dilakukan Musorkab. Atau rombak kepengurusan KONI lama yang tidak aktif. Sehingga masalah ini tidak memengaruhi kinerja kami sebagai Pengcab dalam membina atlet,” sebut Ketua Harian Perbasi Aceh Tengah, Illiyandi SE.

Ketum PBSI Aceh Tengah, Mahdi SPd, menilai rendahnya kinerja pengurus KONI Aceh Tengah wajib mendapat sorotan semua pihak, terutama para pelaku olahraga. Pasalnya, KONI selama ini hanya aktif saat ada kucuran dana dalam jumlah besar. Namun ketika dana kegiatan minim, mayoritas pengurus KONI ‘lari’ dari tanggungjawab menangungi Pengcab.

“Wajar jika kami kecewa, di saat event-event akbar seperti Porda 2010, seluruh pengurus KONI baru sibuk mengurus olahraga. Itu lantaran banyak uang yang dikucurkan Pemda. Namun di saat ajang tersebut selesai dan dananya habis, KONI kembali vakum,” ujar Mahdi.

Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Aceh Tengah, Djumhur, meminta seluruh Pengcab mengikuti mekanisme yang ada, mengundang pengurus KONI duduk bersama melakukan musyawarah membahas setiap persoalan. “Apakah nantinya perlu digelar Musorkab, hendaknya semuanya dipecahkan melalui rapat,” ucapnya.

Humas Perkemi Aceh Tengah, Zul MD, mengatakan periode kepengurusan KONI Aceh Tengah akan berakhir pada April 2014. Itu berarti sudah bisa digelar Musorkab, sehingga saat berlangsungnya Pora, masa kepenguran KONI tidak kadaluarsa.

Saat dikonfirmasi, Ketua Harian KONI Aceh Tengah, Dafruddin SH, tidak banyak memberi keterangan. Dia menyarankan wartawan menghubungi langsung Ketua Umum KONI Aceh Tengah (Amir Hamzah-red). Namun berdasarkan informasi diperoleh, Amir Hamzah telah mengundurkan diri sejak 2011.”Saya tidak bisa mengambil keputusan sendiri, coba hubungi Ketua KONI atau sekretaris saja,” pinta Dafruddin.

Sekretaris KONI Aceh Tengah, Hardi Silih Mara, mengakui kepengurusan KONI akan segera berakhir. Namun apakah perlu segera dilakukan Musorkab? Hendaknya seluruh insan olahraga bisa menentukan skala prioritas guna memajukan prestasi atlet.

“Pora sudah dekat, harusnya segenap pelaku olahraga fokus ke Pora. Bukan malah menyoroti sesuatu yang sifatnya belum prioritas. Mengenai Musorkab, tentu harus melalui musyawarah dan koordinasi dengan KONI provinsi. Apalagi, Musorkab membutuhkan waktu dan dana. Jadi saat ini, bagaimana tekad kita menghadapi Pora terlebih dahulu,” kata Hardi.

Menanggapi tudingan pengurus KONI hanya muncul saat adanya pesta olahraga lantaran adanya dana ‘berlimpah’, Hardi menyebut hal itu tergantung penilaian dari masing-masing induvidunya. Bahkan bisa dimungkinkan setiap praduga seperti itu muncul karena ada polimik di internal pengurus olahraga. Bukan karena persoalan uang yang dikucurkan dalam jumlah besar.

“Saya yakin, pada dasarnya semua pihak ingin membangun olahraga di daerah ini. Namun guna menyelesaikan segala sesuatunya, perlu dilakukan dialog bersama, melibatkan KONI, Disbudparpora maupun segenap Pengcab di Aceh Tengah. Jadi langkah paling tepat, perlu dicari solusi terbaik, bagaimana ke depannya seluruh pelaku olahraga menyatukan pandangan dalam memajukan olahraga Aceh Tengah,” pungkas Hardi. (Irwandi .MN -Waspsda)

Telah Terbit di Media Cetak Waspada pada 4 Februari 2014

Berita Terkait :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.