Pasca Banjir, Warga Burni Bius Trauma

Burni Bius | Lintas Gayo : Untuk ketiga kalinya, Kampung Burni Bius tertimpa bencana alam berupa terjangan air bah atau banjir bandang dan kejadian Rabu (27/4) air bercampur lumpur, batu dan kayu merusakkan 3 rumah warga setempat. Dua diantaranya rusak parah dengan pemilik Rusminah dan Mimin. Sementara satu rumah lainnya milik Gunandar mengalami kerusakan total. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.

Berdasarkan keterangan Gecik (Kepala Kampung) setempat, Yusni, Kamis (28/4) sebelum terjadinya bencana tersebut pihak warga telah melakukan pembersihan sampah yang menghambat lajunya air. Namun satu jam kemudian, sekitar pukul 19.30 Wib malah turun material yang mengharuskan warga mengungsi kerumah kerabatnya masing masing yang dianggap aman.

Menurut Gecik ini, pasca kejadian, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah telah menyalurkan sumbangan kepada para korban berupa uang santunan senilai Rp.1 juta per Kepala Keluarga. Selain itu, lanjutnya, bantuan juga diterima dari Dinas Sosial Kabupaten Aceh Tengah berupa beras dan mie instan.

Lebih lanjut diceritakan bahwa kejadian serupa sudah tiga kali menimpa kampung tersebut dan warga  merasa trauma. Pertama sekitar tahun 2001 tidak menimbulkan korban harta dan nyawa. Namun pada kejadian banjir bandang April 2006 lalu sempat merenggut korban jiwa.

Karena sudah beberapa kali terjadi bencana, warga didaerah rawan bencana di kampung tersebut  mengalami trauma dan ingin pindah ke tempat lain yang lebih aman. Namun karena tidak adanya lokasi yang tepat, hingga tahun 2011 mereka sejumlah 28 KK terpaksa masih menempati kawasan yang rawan bencana tersebut.

Amatan Lintas Gayo di lokasi kejadian, warga tersebut belum berani menempati rumah mereka dan memilih menumpang dirumah famili masing-masing. Padahal posko darurat telah didirikan oleh relawan Satuan Tanggap Bencana (Tagana) Kamis (28/4) pagi yang bertempat di halaman masjid setempat. (udin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

3,627 comments

  1. Lokasi tanah PMP luasnya ada 63H lebih, cuma PEMDA Aceh tengah lebih pelit dari Belanda dulu, sehingga satu jengkal tanahpun tidak boleh dipakai untuk kepentingan masyarakatnya. PEMDA Aceh Tengah lebih mementingkan kebun belanda daripada keselamatan warganya. Nauzubillahhiminzalik…