Takengon| Lintas Gayo – Kurangnya persiapan yang dilakukan oleh cabang olahraga, disebabkan belum jelasnya anggaran Trening Center ( TC) yang dikucurkan Pemerintah Daerah, membuat para pengurus olahraga pesimis untuk perolehan medali pada PORA XII di Aceh Timur.
Even di provinsi Aceh melalui ajang empat tahunan yang akan berlangsung tanggal 14 sampai dengan 21 Juni 2014, untuk kabupaten Aceh Tengah terlihat sangat lamban penangananya. Tarik ulurnya terjadi, serta saling lempar tanggungjawab antara pengurus KONI yang masa kepengurusannya diperpanjang dengan pemerintah Aceh Tengah.
KONI melemparkan tanggungjawab kepada Pemda Aceh Tengah, sementara Pemda Aceh Tengah menjanjikan akan berkoordinasi dengan KONI. Sementara di lapangan atlit yang menjadi korban, nasib mereka tidak jelas.
Saling lempar tanggungjawab ini sangat berimbas pada persiapan Pekan Olahraga Aceh ke XII di Idi Kabupaten Aceh Timur. Bukan hanya atlit dan pengurus cabang yang dirugikan, nama daerah juga ikut terbawa dengan ketidaksiapan ini.
Belum lagi masalah sarana latihan yang tidak repsentatip, nutrisi maupun konsumsi atlit, tidak sebanding dengan energy yang mereka keluarkan saat latihan, mengakibatkan atlit bertumbangan, tensi darahnya rendah, konsumsi makanan yang mereka dapat sult memulihkan stamina.
Kepada Lintas Gayo, pengurus cabang olaharga hanya bisa mengelengkan kepala melihat sikap pemangku kepentingan olaharga di Aceh Tengah yang terkesan lepas tangan.
“Kegiatan empat tahunan ini sudah jelas dilaksanakan. Mengapa tidak jauh-jauh hari dipersiapkan anggaranya oleh instasi berwenang. Dari tahun ketahun persoalan ini saja yang menjadi persoalan bila menghadapi event,” sebut Bahtiar Gayo, salah seorang pengurus cabang olahraga di negeri dingin itu.
“Managemen kita untuk mempersiapkan generasi yang tangguh dalam bidang olahraga, sampai sekarang tidak jelas. Sementara bila ada proyek yang sarat kepentingan, bagaimanapun caranya proyek itu diusahakan goal.Tatanan dan managemen yang tidak bagus untuk negeri ini,” sebut wartawan penggemar catur ini.
“Pesimis rasanya dengan saat ini memperoleh medali emas pada PORA XII Aceh Timur. Biaya untuk pemusatan latihan kurang, bagaimana mereka kita paksa serius latihan, sementara dana tidak ada,” ujar pemerhati olaharga Aceh Tengah Lutfia Kamal.
“Kesuksesan itu dengan latihan bukan kata-kata. Mau sukses ya latihan,” ujar Lutfia Kamal. (LG010)