Jakarta | Lintas Gayo – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali (SDA) menolak desakan mundur yang diajukan sejumlah DPW PPP. Dia berkelakar, keputusan untuk mundur dari jabatan partai sebelum muktamar tak akan menyelesaikan sejumlah masalah di internal partai.
“Kalau namanya berhenti di tengah jalan tidak akan menyelesaikan masalah, karena dengan begitu pada akhirnya penyelesaian hanya parsial,” kata Suryadharma Ali di sela-sela rapat tertutup internal PPP, di Kantor DPP PPP, Jakarta, Selasa (9/9) malam.
Pernyataan itu disampaikan SDA atas desakan mundur yang didengungkan sejumlah kader saat berlangsungnya rapat di DPP PPP, Jakarta. Dia pun memberikan opsi untuk segera digelarnya muktamar PPP pada 22 Oktober mendatang.
“Jalan terbaik untuk PPP adalah melaksanakan muktamar, dan saya telah memberikan (mengusulkan) waktu pelaksanaan muktamar 22 Oktober 2014,” lanjutnya.
Dia menyampaikan, berbagai pandangan yang muncul dalam rapat internal PPP wajar terjadi, karena rapat berlangsung secara demokratis. Menurut dia, siapapun memiliki hak menyampaikan pendapat.
“Saya sering menyampaikan PPP kalau diibaratkan perusahaan adalah perusahaan yang sudah terbuka atau ‘go public’ karena pemegang sahamnya banyak,” pungkasnya.
Hingga saat ini sejumlah pengurus harian DPP PPP masih melakukan rapat tertutup untuk membentuk panitia dan waktu pelaksanaan muktamar partai. Pernyataan itu sempat menimbulkan kegaduhan hingga terdengar suara gerbakan meja. Melihat suasana berlangsung ricuh, SDA lantas meninggalkan lokasi. (Merdeka.com)