Dua Siswa Aceh ke Ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia
Takengen | Lintas Gayo – Dua siswa SMAN I Takengon, Sylvia Kinanti dan Fahrian Rizki merupakan duta Provinsi Aceh dalam ajang OPSI (Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia) Tingkat Nasional Tahun 2014. Ajang unjuk prestasi para siswa setingkat SLTA seluruh Indonesia merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah.
Sylvia Kinanti dan Fahrian Rizki dalam penelitian ilmiah menyangkut Sumang yang dikategorikan dalam bidang humaniora ini, mengusung judul “Peran Sumang Dalamn Pembentukan karakter Remaja Aceh Tengah” terinspirasi akan makna dan kekuatan Sumang yang hidup ditengah tengah masyarakat Gayo dan kaitannya dengan dengan 18 (delapan belas) pendidikan kharakter yang bebasiskan kurikulum 2013.
Menyusun makalah yang kredible dan dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dan dapat dipertanggug jawabkan secara empirik dan tioritis kedua siswa yang masih duduk di Kelas 11 SMAN I ini melalukan berbagai langah dan tahapan yakni dengan mengadakan pooling dan angket kepada sejumlah siswa, library study, mewawancari nara sumber yang merupakan tokoh Budaya dan adat adat Gayo Bapak Drs. Ibnu Hadjar Laut Tawar, Bapak Ibrahim Kader serta pemerhati Budaya Gayo Bapak Muchlis Gayo SH. Sejarawan Gayo Bapak M. Kandar Spd dan masyarakat suku Gayo.
( Tokoh budaya dan adat A.Tengah ) dan Sylvia Kinanti (Foto: IST)
Untuk mempersiapkan makalah, ke dua siswa duta Provinsi Aceh dalam Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia, para guru SMAN I secara intensive dan stimultan memberikan pembinaan dan pembekalan untuk memperdalam makalah yang nantinya akan dipresentasikan pada hari Rabu tanggal 22 Oktober 2014 di Hotel Crystal Lotus Jogjakarta Jawa Tengah.
Sylvia Kinanti yang merupakan anak sulung Drs. Mahadin, pada Rabu (15/10/04) mengatakan, dipilihnya judul makalah “Peran Sumang Dalam Pembentukan Karakter Remaja Aceh Tengah” Dia selaku bagian dari remaja generasi muda masyarakat Gayo merasakan dibalik kearifan budaya gayo “Sumang” yang merupakan warisan budaya endatu suku masyarakat Gayo, memiliki suatu energi yang dapat mendorong serta mengarahkan kita kearah jalan hidup yang lebih baik pararel dengan ajaran agama Islam, karena budaya sumang pada hakekatnya telah tertanam dalam masyarakat suku Gayo dan hal ini erat kaitannya dengan upaya pemerintah dalam untuk mengimplementasikan 18 (delapan belas) pendidikan kharakter yang bebasiskan kurikulum 2013.
Menurut Kinanti yang pernah ikut Lomba Pidato, debat Bahasa Inggris dan Gita Bahana Nusantara tingkat Provinsi. Dalam budaya sumang yakni sumang; Penengonen, Pelangkahen, Perceraken, dan sumang Kenonolen yang ada dalam tatanan masyarakat Gayo merupakan salah satu media ampuh untuk merubah haluan arah serta prilaku para remaja dewasa, tidak terkecuali para anak didik setingkat SLTP yang telah terkontaminansi oleh budaya asing serta pengaruh media elektronik dan cetak, meniru budaya asing ke arah yang yang sesuai dengan norma norma yang terkandung dalam Sumang.
Makalah hasil penelitian mengenai budaya Sumang setebal 50 halaman merupakan hasil dari penelitian baik yang di lakukan secara field research dan library research ini memuat tentang potensi positif terkandung dalam sumang dan pengimplementasiannya dalam membentuk kharakter positip para anak didik sesuai dengan basis kurikulum 2013.
Ditempat terpisah, Fahrian Rizki mengatakan, dengan budaya sumang atau larangan ini merupakan media yang efektif untuk membentuk kharakter generasi muda yang santun dan berwawasan agama sesuai dengan point point yang ada dalam sumang. Namum yang sangat disayangkan banyak para orang tua yang tidak memberikan pengertian sumang pada anaknya.
Pada saat presentasi yang akan dipaparkan pada tanggal 22 Oktober 2014 di Hotel Crystal Lotus Jogjakarta Jawa Tengah, di hadapan peserta finalis dari 34 provinsi di Indonesia, Kinan panggilan akrab Sylvia Kinanati akan mengenakan baju Kerawang Gayo dan meyampaikan sekilas tantang adat istiadat dan profile suku gayo. [MH]
