Takengen | Lintas Gayo– “ Warga Jagong Jeget harus bisa menguasai doa shalat jenazah. Jangan ada lagi yang tak mampu untuk itu. Coba bayangkan kalau kita tak bisa doa shalat jenazah siapa yang akan menshalatkan nanti bila kita menghadap Khalik, “demikian Fauzan, SE Camat Jagong Jeget.
Hal itu ditegaskan Fauzan, ketika dalam sambutannya pada acara silaturrahmi LPPTKA BKPRMI, Dinas Syariat Islam dengan ustad_ustadzah TPA 3 -Kecamatan Jagong Jeget, Atu Lintang dan Linge di Mesjid Bukit Kemuning, Jagong Jeget Sabtu 7 Februari 2015.
Dalam acara tersebut Fauzan yang sudah dua kali menjabat Camat di Jagong Jeget mengharapkan, setiap ada pengajian- pengajian, agar diberikan doa shalat jenazah tetap menjadi bagian dari kegiatan. Baik itu untuk pengajian ibu- ibu BKMT, PUSPITA maupun pengajian anak- anak TPA.
“Agar semua pihak paham dan tau betapa pentingnya doa shalat jenazah. Kita semuanya akan kembali kepada sang Khaliq, semuanya akan diperjut (dibalut dalam kain kapan), “ jelas camat.
Ada pengalaman menarik, sebut camat ini, ada saudara kita meninggal dunia ketika saya tanya kenapa tak pergi shalat jenazah, mereka mengatakan kami tak bisa doany. “ Karena itu mari kita mulai lagi untuk bisa doa dan takjiz mayat”.
Sementara itu, Kadis Syariat Islam, Alam Syuhada mengapresiasi program camat, agar semua warga Jagong bisa baca doa dan mampu untuk takjiz mayat. Bila ada warga meninggal dunia, semuanya ikut menshalatkannya. Itulah bantuan kita atas saudara kita yang meninggal dunia,” sebut Alam.
Mengenai peningkatan pemantapan SDM terutama ustad_ustadzah TPA, dalam tahun ini kepada ustad dan ustadzah akan diberikan pengetahuan metode pembelajaran TPA. Yaitu Metode bisa cepat baca Al Quran dan bisa cepat hafal Al Quran, sehingga para ustad dan ustadzah nanti mampu menerapkan ke anak-anak santri kita,” demikian Alam menjelaskan (relis Dinas Syariat Islam Aceh Tengah)