Takengen | Lintas Gayo – Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah optimis, Takengen dapat menjadi pusat pasar batu mulia. Hal ini dikemukakan Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM ketika memberi pengarahan pada pembukaan kegiatan Forum Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK), sabtu (21/2) di Oproom Setdakab setempat.Menurut Nasaruddin, potensi batu mulia terutama berjenis giok sangat besar, sehingga harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik.”Jangan hanya menjadi daerah penghasil, tapi Aceh Tengah juga harus jadi pasar batu mulia,” kata Nasaruddin.
Menurut Nasaruddin, untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkab setempat telah berupaya membuat regulasi untuk menertibkan dan memberi nilai tambah potensi batu giok bagi masyarakat dan daerah.“Nilai tambahnya sangat luar biasa, berapa tenaga kerja dapat terserap, mulai dari pencari atau pengumpul, pengolah hingga pedagang,” ujar Nasaruddin.
Menurut Nasaruddin, untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkab setempat telah berupaya membuat regulasi untuk menertibkan dan memberi nilai tambah potensi batu giok bagi masyarakat dan daerah.“Nilai tambahnya sangat luar biasa, berapa tenaga kerja dapat terserap, mulai dari pencari atau pengumpul, pengolah hingga pedagang,” ujar Nasaruddin.
Belum lagi, efek lainnya yang secara umum berpengaruh bagi peningkatan ekonomi masyarakat setempat.” jika pusat pasar batu sudah berjalan, tentu transaksi tidak hanya dari warga lokal, tapi juga dari luar daerah, sehingga memberi dampak ekonomi yang sangat besar,” kata Nasaruddin.
Ditanya lokasi yang hendak dijadikan pusat pasar khusus batu mulia, Nasaruddin memastikan tempatnya disatukan dengan pusat bisnis Paya Ilang. “Di Paya Ilang, nanti ada beberapa ruko kita khususkan sebagai tempat mengolah dan perdagangan batu mulia,” tandasnya.(MK)