Miskin, Tetapi Pemda Bener Meriah Beli Mobil Dinas

Redelong | Lintas Gayo – Meski tingkat kemiskinan di wilayahnya cukup tinggi, bahkan tertinggi di Aceh, namun Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bener Meriah membeli mobil dinas. Itu bukti bahwa kota ‘lumbung kopi’ ini memang kaya raya, tidak miskin seperti yang digembar-gemborkan orang di dalam media selama ini.

Sejumlah mobil dinas yang telah dibeli itu terungkap, Rabu (27/5). Selain untuk memenuhi kebutuhan mobdin di jajaran Setda Bener Meriah, mobil jensi Avanza untuk para camat di sana juga sudah dipakai.
“Rencana sejumlah mobil yang sudah dibeli berupa 10 unit Avanza, untuk dinas camat. 1 unit mobil dinas untuk bupati, 3 unit mobdin untuk pimpinan DPRK dan lainnya,” kata sejumlah sumber di Setdakab setempat.

Alasan pembelian mobil baru, tambah sumber ini, untuk penunjang mobilitas operasional para pejabat di sana. Sedangkan beberapa unit lainnya banyak yang sudah rusak dan tua.

Sebelumnya, sekira satu bulan yang lalu, di sejumlah media, Kabupaten Bener Meriah menempati urutan pertama daerah yang memiliki penduduk miskin di Aceh (daerah termiskin-Red) dari 23 kabupaten kota yang ada di Provinsi Aceh, jika dihitung mencapai 24 persen, sesuai data yang dimiliki oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh.

Hal tersebut di atas seperti yang dikatakan Anggota DPR Aceh Komisi V (lima) Adam Mukhlis saat melakukan konfreni pers di Redelong, Bener Meriah, beberapa waktu lalu dan menambahkan, setelah Bener Meriah termiskin disusul, kabupaten Pidie Jaya, Aceh Barat.

Ditambahkan, penyebab terjadi kemiskinan itu ada beberapa indikator, diantaranya rendahnya produktifitas pertanian yang dipicu beberapa hal, antara lain minimnya lahan pertanian dan tidak adanya inovasi kreatif dari petani. Dalam hal ini tentunya Pemkab Bener Meriah kurang menunjang atau mengangkat produktifitas petani.

“Ini disebabkan beberapa hal, yakni dengan sempitnya lahan yang mereka miliki. Dari pantauan kami, sebagian besar para petani di Bener Meriah tidak memiliki sampai dua hektar lahan pertanian,” ungkap dewan dari Partai Aceh itu.

Dilanjutkan, memang benar Bener Meriah daerah pertanian, tetapi sebagian besar lahan pertanian dimiliki oleh orang luar. Baik mereka orang Aceh Tengah maupun Bireuen serta warga dari luar Bener Meriah.(Pro/Leuser Antara.Com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Deprecated: str_replace(): Passing null to parameter #3 ($subject) of type array|string is deprecated in /home/wxiegknl/public_html/wp-content/plugins/newkarma-core/lib/relatedpost.php on line 627

News