Singkil | Lintas Gayo – Aceh Singkil, salah satu distrik mitra Kinerja Program yang dipimpin RTI International di Indonesia, telah terpilih sebagai pemenang kedua Penghargaan Bergengsi Pelayanan Publik 2015 Perserikatan Bangsa Bangsa atas berbagai upaya untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak melalui peningkatan pelayanan publik.
Kinerja, sebuah program yang didanai the United States Agency for International Development (USAID) dan dilaksanakan Research Triangle Institute (RTI) International, menggunakan insentif akuntabilitas dan berbasis kinerja untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelayanan perizinan dengan beberapa pemerintah daerah di Indonesia. Ini adalah pertama kalinya pemerintah lokal Indonesia memenangkan penghargaan bergengsi tersebut.
“Kami bangga bahwa pekerjaan kami di Aceh Singkil membantu kaum perempuan menerima perawatan kesehatan yang lebih baik saat melahirkan bayi-bayi mereka, akhirnya berhasil menyelamatkan kehidupan (ibu dan bayi),” kata Elke Rapp, RTI Chief of Party untuk Kinerja. “Penghargaan ini merupakan bukti komitmen USAID, staf program Kinerja, para mitra lokal kami dan pemerintah Indonesia serta masyarakat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di negeri ini.”
Penghargaan ini mengakui keberhasilan inisiatif program “Kemitraan Dukun dan Bidan untuk Mengurangi Angka Kematian Ibu dan Anak”. Sebelum intervensi ini, banyak kelahiran di Aceh Singkil berlangsung tanpa bantuan bidan medis terlatih yangt siap untuk menangani komplikasi yang mengancam kesehatan ibu dan bayi mereka.
Menanggapi kemenangan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Singkil Edy Widodo menyatakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membuat intervensi ini berhasil: “Masyarakat Aceh Singkil sangat bersyukur kami menerima penghargaan ini. Inovasi pelayanan publik ini membantu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Aceh Singkil dan kami sangat bangga pada dukun bayi, bidan, dan staf puskesmas kita. Kami juga sangat berterima kasih kepada Kinerja-USAID atas dukungannya.”
Kinerja membantu membangun kemitraan antara pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), dukun bayi dan bidan yang mengakibatkan lebih banyak perempuan memilih untuk melahirkan menggunakan fasilitas kesehatan dengan bantuan dari keduanya, dukun tradisional dan bidan yang terlatih. Intervensi saat ini sedang direplikasi di 29 desa sebagai bagian dari rencana untuk mengembangkannya di seluruh kabupaten Aceh Singkil.
Sekarang di tahun kelima pelaksanaan, Kinerja telah mencapai lebih dari 60 kabupaten, 350 sekolah, dan 200 puskesmas melalui berbagai jenis kegiatan. Baru-baru ini, Kinerja juga mengadakan acara Gebyar Perizinan Gratis massal yang telah sukses menerbitkan lebih dari 40.000 izin usaha. (Rel)