Takengen | Lintas Gayo – Perkembangan atas penelitian yang dilakukan Badan Arkelog Medan (Balar Medan) terhadap loyang Mendale dan Loyang Ujung Karang, Kebayakan, Aceh Tengah, membuat kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Arkeolog Nasional, ingin turun langsung ke Gayo, untuk menyaksikan kemajuan yang didapat tim peneliti Arkeolog Medan.
“Kita bekerja terus untuk mengungkapkan apa saja yang tersimpan dalam Ceruk Mendale dan Ceruk Ujang Karang. Perkembanganya kita sampaikan ke Badan Arkeolog nasional. Ternyata mereka mereka sangat tertarik dengan penemuan baru, makanya kepala Badan Arkeolog nasional akan datang ke sini,” sebut Ketut Wiradyana, Jumat (12/6/2015) saat diminta keteranganya.
Imade Griha, ketua Badan Arkeolog nasional akan datang ke Gayo diperkirakan 16 Juni 2015 ini. Bersamaan dengan itu, juga akan hadir peneliti Truman Simanjuntak dan Baskoro dari Balar Medan. Temuan ilmiah di Takengen semakin menarik untuk diikuti,” sebutnya.
Ketut bersama timnya dalam melakukan penggalian di dua Loyang ini, semakin menemukan bukti perdaban nenek moyang urang Gayo, yang sejak jaman batu telah mengenal tatanan sosial yang baik. Bukti adanya keramik dan sejumlah artefak lainya, menunjukan percampuran budaya di Gayo sudah berlangsung lama. Budaya Howabinh dan budaya Austronesia berbaur.
Kekayaan itu akan semakin membuat terang benderang bagaimana asal usul nenek moyangnya urang Gayo, budayanya, serta benda apa saja yang sudah dipakai pada jaman dahulu. Bukti bukti ilmiah itu akan membuka pemikiran baru tentang budaya Austronesia dan Howabinh yang berkembang di nusantara. (Zan KG)