Suriah | Lintas Gayo – Gerakan ekstremis ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) terus menghancurkan berbagai situs sejarah dunia. Baru-baru ini, mereka meledakkan kuil Baalshamin yang berada di dalam komplek situs sejarah Palmyra, Suriah.
Kepala Peninggalan Sejarah Suriah mengatakan aksi tersebut mereka lakukan pada Minggu (23/8). “Bagian dalam kuil dihancurkan sehingga tiang-tiang di sekitarnya runtuh,” jelas Kepala Peninggalan Sejarah Maamon Abdulkarim kepada AFP dikutip kantor berita BBC, Senin (24/8).
Para ahli makin khawatir, kuil lainnya di Palmyra ikut dihancurkan juga. Apalagi sejak Mei lalu, militan ISIS sudah menguasai komplek sejarah tersebut.
Terlebih penduduk di sekitar mengatakan ISIS menanam bom di komplek Palmyra sekitar sebulan lalu.
Situs sejarah Palmyra adalah situs peninggalan era Romawi yang berumur 2000 tahun. Kuil ini dibangun sebagai tempat menyembah dewa.
Situs sejarah memang menjadi salah satu target ISIS karena mereka berpendapat situs sejarah seperti Palmyra adalah manifestasi dari politeisme.
Sebelum aksi penghancuran itu, para militan ISIS juga memenggal kepala arkeolog ahli Palmyra, Khaled Assad (82). Assad dipenggal setelah sebulan lamanya ditahan ISIS dan diinterogasi mengenai harta karun di Palmyra. Assad bungkam, sampai akhirnya dipenggal dan jasadnya digantung di kuil Palmyra. (Merdeka.com)