Peran Guru PAI Sangat Penting Deteksi Kenakalan Remaja

Takengen | Lintas Gayo – Tidak bisa dipungkiri kenakalan remaja yang dilakukan peserta didik masih terjadi, walaupun intensitasnya cenderung berkurang dan relatif kecil

Namun, meski realita kenakalan remaja tidak masif terjadi tetap perlu langkah-langkah antisipatif yang harus terus dilakukan secara berkesinambungan

Disinilah semestinya guru Pendidikan Agama Islam (PAI) berperan untuk memberi bimbingan dan pembinaan disekolah, selain pendidikan yang menjadi kewajiban orang tua

Besarnya peran guru PAI dalam membentuk karakter dan akhlakul karimah remaja menjadi penekanan kegiatan pembinaan bagi guru PAI dilingkungan Pemkab Aceh Tengah

Kegiatan yang berlangsung, kamis (10/12) di Kantor Kementerian Agama Islam Aceh Tengah tersebut turut dihadiri Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin sekaligus menyampaikan materi terkait peran strategis guru PAI untuk melahirkan generasi islami

“Realitanya masih ada tawuran antar pelajar, walaupun di Aceh Tengah sangat jarang terjadi, namun penting untuk diantisipasi, kita harapkan peran deteksi dini dapat dilakukan oleh para Guru PAI,” ungkap Kepala Kantor Kemenag Aceh Tengah, Amrun Saleh disela kegiatan pembinaan untuk para guru PAI

Disebutkan Amrun, saat ini total guru agama Islam di Aceh Tengaj mencapai 368 orang sebagian besar atau 258 guru sudah berstatus PNS, sementara non PNS berjumlah 110 orang

“Dari 258 PNS sudah sertifikasi 226 orang, sementara 42 lainnya masih belum, dan bagi yang non PNS sudah bersertifikasi 42 orang dan yang belum bersertifikasi 68 orang,” sebut Amrun

Bupati Nasaruddin menyahuti pernyataan Amrun tentang perlunya guru PAI menjadi teladan bagi peserta didik.”Mungkin hanya karena kebanggaan dan ketidaktahuan tentang resiko, sehingga setelah terjadi baru menyesal, bahkan kadang harus diproses hukum, sehingga proses belajar mengajar tidak lancar lagi,” kata Nasaruddin soal fenomena remaja yang masih membutuhkan perhatian semua pihak terutama Guru PAI

Nasaruddin mengatakan upaya semua pihak diperlukan agar kenakalan remaja tidak terjadi, kalaupun terjadi dapat diminimalisir.” Karena itu, harus ada pengamatan prilaku siswa, kalau ada sesuatu mencurigakan, harus ada upaya, dengan cara tidak menyingung perasaan yang bersangkutan, bisa dibimbing kearah lebih baik,” ujar Nasaruddin

Peran membimbing remaja, menurut Nasaruddin tidak hanya dilakukan dilingkup sekolah tapi juga diluar sekolah yang terkadang tidak diketahui orang tuanya, terutama siswa atau pelajar yang mengontrak rumah dan kos-kosan

“Guru juga dapat berkoordinasi dengan para Reje untuk melihat prilaku siswa diluar sekolah, terutama bagi mereka yang mengontrak rumah atau kamar kos,” katanya

Nasaruddin turut menekankan perlunya setiap sekolah untuk mengaktifkan mushala masing-masing.”Waktu shalat hendaknya disesuaikan dengan jam belajar, upayakan seluruh pelajar atau siswa dapat shalat berjama’ah, terutama diwaktu juhur,” pungkasnya.(**)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.