Dr. Joni MN, M.Pd., B.I adalah seorang pakar linguistik. Khususnya Gayo. Disebut Ahli Peri Mestike. Bahasa Gayo yang kaya makna, filsafat. Banyak mengajarkan hal yang berhubungan dengan adab. Sopan santun.
Salah satu metode atau cara mendidik adab disebut , Tetah Tentu.
Dikatakan Joni, penomena yang terjadi saat ini, seperti, Mencuri/mengambil bukan haknya (korupsi), Iri hati (dengki), membicarakan kejelekan orang lain (menggosip), membunuh, menganiaya, memojokan orang lain, mencari-cari kesalahan orang lain, selalu menyalahkan orang lain dan segala bentuk tindakan yang tercela dan merugikan orang lain (alam dan mahluk lain) bahkan sampai merusak lingkungan itu semua masuk kedalam perilaku dan perangai yang buruk bahkan sangat buruk.
Tetapi, jaman sekarang hal ini seperti sudah menjadi kebiasaan dan tindakkan yang biasa saja. Sifat ini bertentangan dengan rendah hati .
Rendah hati adalah sipat pribadi yang bijak oleh seseoarang yang dapat memposisikan dirinya sederajat dengan orang lain dan tidak merasa lebih tinggi dari orang lain.
Merasa dan ikut merasakan tentang apa yang diderita oleh orang lain, sehingga keluarlah tindakan-tindakan kemanusiaan yang bersipat lebih memanusiakan.
Kategorisasi perangai tersebut masuk ke dalam ranah sipat tidak mau tau pada diri, kumunal dan lingkungannya. Seterusnya umum perangai ini merupakan tindakkan yang tinggi hati atau orang yang kehilangan kontrol diri.
Menurut Dr. Joni,
perangai yang bernilai ” Malu”, “Rendah hati” adalah perangai yang dapat membangun keindahan, kenyamanan, kedamaian, dan keharmonisasian antar manusia dengan manusia dan antar manusia dengan alam serta lingkungannya.
Karena, konsep rendah hati dan mukemel i( rasa malu) ini bukan hanya melindungi perasaan manusia saja, tetapi lebih daripada itu mampu menjaga dan melestarikan lingkungan dan alam sekitarnya.
Konsep-konsep inilah di Gayo dikenal dengan terminologi “Tetah Tentu”.
Tetah Tentu, adalah membangun kesadaran dengan pendekatan hati. Bukan akal. Mengolah hati sehingga hasilkan tingkah laku. Tingkah laku yang kaya adab karena masuknya nilai. Nilai Islam ( Insan Kamil) dan adat Gayo.
Salah satu Tetah Tentu, yang sudah dibuat bukunya, adalah Tetah Tentu, penerapan nilai adat Gayo dalam pelestarian hutan dan lingkungan.
Buku ini adalah upaya penyelamatan hutan. Kerjasama yayasan HAkA, Hutan Alam dan Lingkungan Aceh. Dan Majlis Adat Gayo.
Buku setebal lebih dari 284 halaman ini diterbitkan Mahara Publishing, tahun 2018.(Win Ruhdi Bathin