Blangkejeren | Lintasgayo.com – Mahasiswa Uin Walisongo Semarang tengah mengadakan Kuliah Kerja Nyata dari Rumah (KKN-DR). Tentu KKN tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena tahun ini KKN dilaksanakan di tengah pandemi Covid19, dan itu mengharuskan para mahasiswa melaksanakan KKN di daerahnya masing-masing. Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di daerahnya masing-masing, seperti mengajar mengaji kepada anak-anak TPQ.
Sebagaimana yang dilakukan oleh Irma Parawansa, salah satu mahasiswa Uin Walisongo Semarang yang mendampingi anak-anak belajar mengaji di Balai Pengajian Tahfidzul Qur’an Jabo Musara kecamatan Blangkejeren desa Jabo, Aceh. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, di mulai dari tanggal 03-05 November 2020 pada pukul 14:30-16:30.
Hari pertama, mendampingi anak-anak belajar mengaji. Di hari kedua, mengajarkan pada anak-anak yang duduk di bangku SD (1&2) bagaimana membaca tanda baca Al-Qur’an.
“Saya mengajarkan tanda baca Al-Qur’an kepada mereka, dikarenakan melihat di hari pertama saya mendampingi anak-anak tersebut, sebagian mereka belum bisa membaca tanda baca Al-Qur’an seperti kasrah, dhammah, sukun dll. Maka itu, saya berisnsiatif mengajarkan kepada mereka, agar mereka bisa.” Papar Irma.
Bukan hanya itu saja, di hari kedua juga mengajarkan matematika kepada mereka seperti keinginan anak-anak tersebut, yang melihat kelas 3-6 belajar matematika.
“Melihat di balai pengajian tersebut, membuat saya terkesan. Karena, Ustadzah disana bukan hanya mengajarkan ngaji kepada muridnya, akan tetapi juga pelajaran umum lainnya seperti bahasa Inggris, bahasa Arab atau matematika.” Ucap Irma.
“Itu adalah hal yang bagus, untuk tidak membuat mereka bosan nantinya.” Lanjutnya.
Di hari terakhir, membagikan sedikit bingkisan makanan untuk anak-anak agar mereka senang. Di akhiri dengan foto bersama ustadzah dan juga anak-anak tersebut.
“Saya sangat senang dikunjungi oleh mahasiswa KKN, walaupun pelayanan kami untuk mahasiswa hanya segitu. Dapat membangkitkan semangat anak-anak, apalagi mereka diberi hadiah dan itu sangat mmebuat anak-anak untuk mengaji. Yang jelas, saya sangat senang dikunjungi oleh mahasiswa yang berkuliah di Semarang.” Ungkap Sahara Tuti, salah satu ustadzah di balai pengajian tersebut. (Rilis)
Comments are closed.