Anggota DPRK Junaidi: Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Tidak Ada Urusan Bicara Harga Kopi

Junaidi Anggota DPRK Bener Meriah Komisi B
Junaidi Anggota DPRK Bener Meriah Komisi B

Redelong | Lintasgayo.com – Pernyataan Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Bener Meriah yang menyebut harga kopi gayo saat ini mulai membaik menjadi perbincangan heboh sebagian warga setempat.

Pernyataan itu ia ambil dari ungkapan Sarkawi Bupati Bener Meriah melalui keterangan tertulisnya kepada sejumlah awak media, Senin 16 November 2020 kemarin.

Bahkan, Khalisuddin Jubir Satgas Covid-19 itu menyebut harga kopi saat ini berkisar Rp 8000 sampai Rp 8500 perbambu. Informasi harga tersebut ia peroleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bener Meriah serta dari Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Aceh.

Namun, Anggota Komisi B DPRK Bener Meriah Junaidi menganggap pernyataan Jubir Satgas Penanganan Covid-19 tersebut terlalu mengada-ngada. Dan tidak ada urusan Satgas membicarakan harga kopi. Kata Junaidi secara tertulis kepada media ini.

Dikatakan, harga kopi saat ini menurun akibat pandemi dan kondisi cuaca hujan yang mengakibatkan buah kopi mengalami pengembungan.

“Asal anda tau, Harga biji kopi jenis green bean saat ini berkisar Rp 38 ribu per kilogram, berarti jika harga kopi gelondong hanya berkisar Rp 6800 perbambu. Para pengepul kopi akan mendapat upah kerja dengan harga itu,” kata Junaidi yang juga pedagang kopi ini.

Menurutnya, pernyataan Khalisuddin Jubir Satgas penanganan Covid-19 tersebut akan berdampak terhadap kepercayaan masyarakat kepada pedagang kopi itu akan berkurang, Termasuk kepada Pemerintah.

“Ini sama hal nya ia mengadu domba antara pedagang dengan petani. Dalam hal ini lebih baik jubir Satgas Penanganan Covid-19 itu mengurus penaganan Covid-19 aja, tidak perlu mengurus masalah harga kopi,” tegasnya.

“Kita sepakat dengan pernyatan Jubir Satgas Covid-19 jika dimasa panen kopi ini dapat mengurangi penyebaran Covid-19, karena kebanyakan petani sibuk beraktifitas di kebun. Tapi jangan berbicara tentang pasaran kopi saat ini, karena itu bukan ranahnya,”

Sementara itu, Koordianator Petani Kopi Menangis Nasri Gayo lewat keterangan tertulisnya mengakatan, Bupati melalui Jubir Gugus Tugas tersebut yang mengeluarkan statemen seharusnya faham justru harga kopi saat ini sangat turun akibat pandemi.

“Lebih baik Bupati dan Jubir Gugus tugas diam saja dari pada mengeluarkan statemen berdasarkan statemen ketua Koperasi itu, dengan statemen tersebut menunjukan bahwa Sarkawi sama sekali tidak punya kemampuan sebagai pemimpin,” ujarnya Nasri.

Dikatakan, Pemkab Bener Meriah dalam hal ini seharusnya fokus terahadap persoalan Qanun kopi dari pada menyampaikan statemen pemilik koperasi.(Putra Mandala)

Comments are closed.