Tekengen| Lintasgayo.com- Kasus penculikan anak yang menggemparkan Aceh Tengah sepekan ini, motifnya sudah ditemukan titik terang, pihak penyidik memberikan keterangan media.
“Pelaku akan menjadikan korban sebagai komersial, sebagai obyek seksual. Pelaku akan mengeksploitasi korban dan mencari keuntungan lewat media sosial,” sebut Kapolres Aceh Tengah AKBP. Nurochman Nulhakim, dalam keteranganya kepada media, Sabtu (11/09/2021).
Menurut Kapolres yang baru lepas sambut dengan pejabat yang lama, motif penculikan yang dilakukan tersangka memang untuk dijadikan obyek komersial.
Namun pelaku selain tidak mahir menggunakan tehnologi dalam memanfaatkan media sosial, dia juga tidak punya jaringan khusus terkait perdangan manusia, ahirnya dia kebingunan sendiri, niat pelaku gagal.Pelaku tidak melakukan pemerasan terhadap keluarga korban.
Menurut Kapolres, pelaku mendapatkan pengetahuan itu ketika dia berada di tahanan. Dimana pelaku sempat dua kali masuk tahanan, karena kasus pencabulan dan perampokan.
“Kita akan tetap proses kasus ini. Pelaku suami istri akan harus mempertanggungjawabkan perbuatanya,” sebut Kapolres.
Sementara itu, jelas Kapolres, korban Nd,12, murid MIN salah satu sekolah di Aceh Tengah masih dirawat intensif di RSUD Datu Beru. Korban mengalami trauma atas kejadian penculikan itu.
“Untuk korban, kita belum bisa menerima keterangan apa-apa. Upaya yang kita lakukan saat ini adalah berkoordinasi dengan psikolog Polda dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI),” sebut Kapolres.
Kasus yang menggegarkan itu bermula dari pelaku bersama istrinya, melarikan korban Nd, pada Senin (6/9/2021) usai pulang sekolah dengan menggunakan becak.
Korban yang sudah biasa naik becak, mengikuti aksi yang sudah disiapkan pelaku. Ahirnya korban dinyatakan hilang dan pihak kepolisian yang dibantu masyarakat dan pihak terkait lainya melakukan pencarian.
Ahirnya pelaku (suami- istri) bersama korban berhasil ditemukan pada Selasa (7/9/2021) malam. Korban mendapat amukan masa, namun ahirnya berhasil diamankan pihak keamanan. Sementara korban dirawat intensif di RSU karena mengalami trauma.
Sebelumnya pihak menyidik dalam keteranganya, sesuai dengan hasil visum, korban hanya mengalami trauma, sementara kepadanya tidak ada pelecehan seksual yang dilakukan tersangka. (Dialeksis.com)
Comments are closed.