Takengon | lintasgayo.com – Selama ini masyarakat Aceh khusus di Gayo Aceh Tengah hanya mengetahui Atu Belah yang berada di objek wisata Penarun Isaq dengan segala ceritanya. Namun tidak dengan Atu Belah Rawan yang berada di kampung Umang Isak kecamatan Linge.

“Saya ingin menunjukkan Atu Belah rawan kepada kalian”kata Wahyu Putra, reje Umang Isaq. Para pelajar bersama guru dari Ikatan Guru Aceh Tengah (IGI), sontak kaget.

“Memang ada Atu Belah rawan”, kata saya heran kepada reje Wahyu Putra heran. Lelaki berkulit gelap itu hanya tersenyum.

Sambil berjalan , Wahyu Putra menunjuk beberapa buah batu besar disisi atas jalan aspal.

“Itu keben. Itu jingki Atu belah”, terang Wahyu sambil terus berjalan. Atu Belah rawan berada sekitar 300 meter bagian timur jalan aspal Umang Isaq.

Jalan dipenuhi semak dan pohon Pinus yang tampak dideres. Satu pohon pinus ada 5-6 torehan dalam dipohonya untuk mengeluarkan getah terpentinnya

Atu Belah Rawan adalah satu tanjung yang tinggi. Merupakan batu besar ditepi jurang yang terjal.

Menurut Wahyu Putra, Atu Belah rawan tak banyak diketahui masyarakat gayo. Namun bagi warga Umang, Atu Belah rawan cukup populer.

Di kawasan Atu Belah rawan ini ada beberapa batu berukuran besar besar. Uniknya , tengah batu ini terbelah dua.

Salah Satu batu terbelah dua itu tengahnya menjadi dialiri air. Sementara salah satu yang terbelah lainnya, berukuran lebih kecil. Belahan atau patahan batu yang persis ditengahnya ini, terbelah sampai ke bawah atau dasar batu.

Wahyu berencana menjadikan kawasan Atu Belah rawan sebagai daerah wisata. Selain itu juga wisata Situs Atu Berukir dan air terjun setinggi 200 meter.

Potensi wisata sejarah dan air terjun ini belum populer. Reje Wahyu Putra berniat mengangkatnya sebagai obyek wisata.(LG010/WRB)