Banjarmasin | lintasgayo.com – Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) yang diselenggarakan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dihadiri 4.000 wartawan dari seluruh Indonesia.
Porwanas 2024 di habitat fauna Bekantan tersebut mempertandingkan 11 cabang olahraga plus lomba karya jurnalistik, yakni atletik, biliar, bridge, bulu tangkis, catur, futsal, tenis meja, domino, e-sport, tenis lapangan dan balogo.
Adapun karya jurnalistik yang dilombakan berupa fotografi, reportase teks, reportase video dan reportase radio dengan mengangkat tema Geopark Meratus.
Tim catur PWI Aceh yang bertarung di Porwanas ke XIV Banjarmasin sukses menyumbangkan 1 (satu) medali emas untuk Kontingen Porwanas Aceh.
Perolehan 1 medali emas ini disumbangkan Armentoni, anggota PWI asal Kota Cane, Aceh Tenggara yang turun di papan 2 (dua) kategori beregu 25 menit catur Porwanas Banjarmasin.
Irwandi MN, pelatih cabor catur menyebutkan ada sekitar 100 pecatur yang ambil bagian di Porwanas Kalimantan Selatan itu, berasal dari sejumlah kabupaten/kota perwakilan PWI se-Indonesia.
“ Untuk Cabor catur, ada 2 kategori pertandingan yang akan kita ikuti, catur cepat (25 menit) dan catur kilat (10 menit). Sedangkan medali yang diperebutkan di Cabor ini ada 10 medali,” sebut Irwandi.
Setelah 7 babak sistem Swiss selesai pada hari ini, Jum’at (23/8), atlet Aceh berhasil mendapat medali emas di papan 2, dalam kelas beregu 25 menit.
“Sementara untuk tim beregu pada kelas catur 25 menit belum berhasil menyumbangkan medali untuk Aceh setelah T Ardiansyah yang turun di meja 4 (empat) diprotes keras oleh tuan rumah Kalimantan Selatan karena pernah mengikuti Kejurnas 2023”, tutur Irwandi.
Hal tersebut menyebabkan atlet andalan catur PWI Aceh, T Ardiansyah tersingkir lebih awal di babak ke 4. Ini menyebabkan tim beregu catur Aceh pincang, menyisakan 3 pemain disisa babak.
Kehilangan satu pemain andal tidak menyebabkan nyali pecatur Aceh lainnya ciut, Sudirman Mansyur yang dipercaya jadi striker di papan satu dan Bahtiar Gayo dipapan tiga terus berjuang dengan gigih sampai babak akhir. Mereka turut menyumbang point untuk tim Aceh.
Kemudian, protes yang sama di lakukan Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin didampingi tim Pelatih Aceh, Irwandi MN terhadap dua pemain Kalimantan Tengah yang terbukti pernah ikut Kejurnas. Protes tersebut diterima wasit dan kedua atlet tersebut juga didiskualifikasi.
“Berkurangnya skuad kita menyebabkan hasil tim beregu catur Aceh kurang maksimal, peluang medali regu otomatis hilang. Namun, Alhamdulillah luka kita terobati dengan raihan satu emas di papan dua atas nama Armentoni,” tutup Irwandi.
Menurutnya, perolehan medali ini merupakan hasil dari kerja keras tim dan berkat doa dari semua kalangan sehingga tim Cabor catur Aceh bisa naik ke podium. (LG010/Iqoni RS)