Tahun ini hanya tulisan singkat ini yang dapat kupersembahkan meskipun kau tidak bisa membacanya. Aku janji aku akan membacakannya untukmu.
- ilustrasi | foto Khalis
Setiap anak Adam didunia ini lahir dari rahim seorang ibu. Ibu adalah kata keramat dan amat dibanggakan oleh setiap wanita. Ibu merupakan pejuang sejati. Tiada yang bisa menandingi perjuangan seorang ibu.
Beliau rela mengorbankan kepentingan dan kebahagiaannya demi anak dan keluarganya. Maka tidaklah berlebihan ada hari untuk memperingati hari ibu,bukan hari ayah. Bagiku ibu adalah segala-galanya, nafasku dan penyemangat hidupku.
Dihari ibu tahun ini ingin kupersembahkan sesuatu untuk ibu. Sepotong kue buatanku untuk ibu. Setahun lalu, kue yang kupersembahkan membuatmu menangis terharu. Namun kini tak lagi sepotong kue yang kupersembahkan karena ku takut dokter akan marah padaku. Aku tak ingin sakit ibu lebih parah dari hari ini.
Tahun ini hanya tulisan singkat ini yang dapat kupersembahkan meskipun kau tidak bisa membacanya. Aku janji aku akan membacakannya untukmu.
Ibu bagiku kau adalah sosok wanita tangguh, pantang menyerah dan selalu mendedikasikan hidupmu untuk kami anak-anakmu.
Kini kau terbaring lemah tak berdaya, hari-harimu kini kau habiskan di tempat tidur rumah sakit. Dulu kau adalah wanita tangguh, semangat dan ceria. Aku sangat merindukan keceriaanmu.
Kau tetap menyemangati kami dalam ketidakberdayaanmu. Dulu kau berjuang untuk hidup kami, kini kau hanya mampu berjuang untuk melawan rasa sakit yang kau derita.
Ibu, terkadang ingin ku bermanja menyandar dibahumu, menangis dalam pelukanmu, menikmati masakanmu dan, mendengar omelanmu.
Entah kapan lagi bisa kurasakan dekapanmu dan semua kebahagiaan dimasa lalu. Ibu kami anakmu mendoakan semoga Allah memberikan mukjizat-Nya untuk kesembuhanmu.
Ku ingin melihatmu bahagia. Doa kami selalu untukmu, Selamat Hari Ibu untuk ibuku dan ibu-ibu seluruh dunia. Kalian adalah pelita dalam hidup anak-anakmu.
We love you forever mom….
(Yunita Fatmayoga, Pembaca LG di Takengon)
.
