Takengon | Lintas Gayo – Di Tanah Gayo, pergantian tahun Masehi 2011 – 2012 nampaknya penuh kejutan. Ada kejutan menggembirakan, ada juga menyedihkan seperti kejadian tenggelamnya boat wisata di danau Lut Tawar dengan korban nyawa hingga 4 (empat) orang.
Kejutan menggembirakan dialami masyarakat kawasan kampung Owaq kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah dan sekitarnya, mereka mulai dapat menikmati sarana komunikasi telepon seluler, menara Base Transceiver Station (BTS) yang dibangun beberapa waktu lalu di kampung Owaq sudah mulai berfungsi sejak Senin (2/1/2012) sore.
“Bang, ini saya adik abang, Aman Tiwi bang. Saya di Owaq, sinyal sudah ada bang, kami sehat semua. Bagaimana kabar abang ?. Kami disini sehat-sehat. Kambing abang juga sehat-sehat dan sudah ada 11 ekor, mungkin sebentar lagi akan beranak lagi”. Begitu kalimat dari Aman Tiwi saat menelpon Lintas Gayo dari kampung Owaq sekitar pukul 10.00 Wib, Selasa (3/1/2011).
Jelas sekali, dari nada bicara Aman Tiwi yang merupakan salah seorang warga kampung Owaq ini sangat gembira atas terbukanya keterisoliran informasi dan komunikasi di kawasan tersebut.
Diceritakan Aman Tiwi yang juga sebagai salah seorang peternak di kawasan peternakan Ketapang ini, sinyal seluler sudah sangat lama mereka idam-idamkan dan syukurlah, telkomsel sudah membuka keterisoliran tersebut.
Menurutnya, sinyal seluler yang dipancarkan dari menara BTS di Owaq juga mencapai kawasan Lumut, Kala Ili dan Uwer Langkahan Linge. Namun untuk kawasan Buntul Linge dan sekitarnya sendiri belum terjangkau.
“Linge belum bisa bang, menurut petugas telkomsel kemarin, setelah beroperasinya menara BTS di Serule baru Linge itu terjangkau sinyal,” kata Aman Tiwi.
Aman Tiwi yang sudah memiliki sebanyak 23 ekor sapi Bali ini mengaku bahwa istrinya akan segera membuka usaha dibidang penjualan pulsa seluler. “Ini peluang usaha bang, saya akan membuka usaha penjualan pulsa, mudah-mudahan bisa menambah penghasilan saya,” ujar Aman Tiwi lagi.
Kegembiraan atas terjangkaunya sinyal seluler ini juga dinayatakan kepala Kampung Owaq, Bukhari. “Alhamdulillah, kami sudah bisa berkomunikasi dengan mudah dengan dunia luar. Kami tidak terisolir lagi,” ujar Bukhari singkat.
(Kha A Zaghlul)
.