- Kapolres Aceh Tengah, AKBP Edwin Rachmat Adikusumo. (Foto Munawardi)
Takengon | Lintas Gayo – Seperti diberitakan Lintas Gayo sebelumnya, ada 4 (empat) korban meninggal akibat terbaliknya kapal (boat-red) wisata di Danau Lut Tawar, Minggu (1/1/2012) lalu sekira pukul 15.00 WIB.
Ke-empat korban baru berhasil diketemukan keesokan harinya, Senin (2/1/2012) siang dalam keadaan tidak bernyawa. Semua korban berhasil ditemukan setelah diterjunkannya penyelam dari tim Gayo Diving Club (GDC) dan Tim SAR Aceh.
Menanggapi pelaksanaan proses pencarian korban, Kapolres Aceh Tengah, AKBP Edwin Rachmat Adikusumo menyesalkan lambatnya proses pencarian para korban tersebut. Hal ini dinyatakan beberapa saat sebelum dilakukannya proses pencarian para korban tersebut, Senin (2/1) di kawasan Mepar Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah.
Kapolres menyayangkan Aceh Tengah belum punya peta hidrografi (peta batimetri-red) yang sangat diperlukan untuk langkah awal menentukan koordinat lokasi pencarian korban. “Perlu peta hidrografy untuk memudahkan pencarian korban tenggelam di air,” kata Edwin yang mengaku lama bertugas sebagai polisi di laut/pesisir.
Ditambahkan Edwin, bahwa di laut (wilayah pesisir pantai) sudah ada peta hidrografi, namun sayangnya di Danau Lut Tawar (DLT) Takengen belum ada, sehingga pencarian korban tenggelam seperti tidak lagi membutuhkan waktu lama (jika telah ada titik koordinat-red) dimungkinkan pencarian akan lebih cepat.
Akibat Kelalaian
Terkait kasus tenggelamnya kapal wisata tersebut, kepada wartawan Kapolres menyatakan sedang menyelidiki kasus tersebut.
Diungkapkan bahwa pihaknya sudah meminta keterangan dari pemilik kapal tersebut, Bu Rita serta seorang awak boat tersebut. Sementara sang pengemudi, Muhajir belum dimintai keterangannya karena masih dirawat di RSU Datu Beru.
“Karamnya boat tersebut diduga ada kelalaian,” pungkas Kapolres ini melalui sambungan telepon.
(Tim LG/03)
..
