Banda Aceh | Lintas Gayo – Guna menyemarakan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-66 tahun 2012, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang Aceh menggelar berbagai kegiatan sosial dan perlombaan. Rangkaian kegiatan tersebut dimulai sejak Januari 2012, hingga puncaknya dilaksanakan Minggu 26 Pebruari 2012.
Ketua Panitia pelaksana HPN ke-66 PWI Aceh, H.T. Anwar Ibrahim kepada wartawan, Kamis (5/5) mengatakan, rangkaian kegiatan HPN ini akan melibatkan berbagai unsur, selain dari perusahaan media, jurnalis, juga kalangan mitra kerja pers di Aceh.
“Kegiatan kita pada HPN kali ini antara lain Lomba Foto Olahraga, Lomba Karya Tulis Pelajar dan Umum tentang Bahaya Narkoba, Turnamen Tenis Meja antar Media dan kegiatan perlombaan untuk anak-anak keluarga wartawan,” ujar Anwar Ibrahim.
Selain itu, tambah Anwar, panitia juga menggelar berbagai kegiatan sosial, diantaranya ziarah ke makam korban tsunami di Desa Siron, Lambaro, Aceh Besar dan makam para tokoh pers Aceh, yang direncanakan Senin 13 Pebruari. Lalu donor darah yang dipusatkan di sekretariat PWI Aceh, yang dilaksanakan bertepatan dengan HPN Nasional, 9 Pebruari.
Panitia HPN PWI Aceh juga melaksanakan seminar sehari dengan thema lingkungan, Kamis 2 Pebruari dan Pelatihan Jurnalistik yang dilaksanakan Sabtu 4 Pebruari 2012.
“Kami sangat berharap partisipasi semua pihak, khususnya kalangan jurnalis, untuk ikut menyemarakkan dan memeriahkan kegiatan ini dengan berpartisipasi, baik sebagai peserta maupun sebagai pelaksana kegiatan. Misalnya untuk ikut sebagai pendonor darah dan berziarah,” harap Anwar Ibrahim.
Anwar juga berharap peringatan HPN ini tidak hanya dijadikan kegiatan rutin tahunan yamng selalu diulang, namun dapat dijadikan sebagai rangkaian menuju profesionalisme jurnalis sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik dan tidak menyimpang dari UU Pers.
Sementara itu Ketua PWI Aceh, Tarmilin Usman mengatakan, pers memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam menjaga perdamaian dan demokrasi di Aceh. Oleh sebab itu, dia mengajak semua kalangan pers untuk mampu berbuat maksimal demi menjaga keutuhan bangsa, sekaligus sebagai pengawal demokrasi.
“Yang paling penting jangan sampai pers itu menjadi corong atau bersikap tidak netral. Itu yang harus dijaga. Dan HPN ke-66 ini kita jadikan momentum untuk memperbaiki diri dan meningkatkan profesionalisme kita,” ujar Tarmilin
(a.ZaiZa)