.
Takengon | Lintas Gayo – Sejumlah elemen sipil di Aceh Tengah diwacanakan akan menggelar diskusi dan dengar pendapat (public hearing-red) terkait kenyamanan dan keamanan berwisata di kawasan Danau Lut Tawar, Jum’at (6/1/2012) malam di Takengon.
Menurut Ketua Pelaksana kegiatan, Joni Wahyuna N, Kamis (5/1/2012), kegiatan yang akan dihadiri sejumlah elemen sipil dan para tokoh masyarakat di sekitar Danau Lut Tawar digelar untuk mengumpulkan ide, pendapat dan saran terkait upaya menciptakan rasa aman bagi para wisawatan yang berkunjung ke danau kebanggaan Urang Gayo tersebut.
“Sejak lama danau Lut Tawar telah menjadi tujuan wisata andalan daerah ini, tapi seakan luput dari perhatian kita semua yakni terkait kenyamanan dan keselamatan bagi para pengunjung itu sendiri,” kata Joni Wahyuni N, aktivis lingkungan yang selama ini bergabung dalam wadah Mahasiswa Gajah Putih Pencinta Alam (Mahagapa) ini.
Dia juga mempertanyakan sejauh mana para pengelola wisata di kawasan Danau Lut Tawar dan juga pemerintah daerah memperhitungkan dampak dari meningkatnya kunjungan wisata tersebut, terutama menyangkut kenyamanan dan keamanan para pengunjung.
“Hendaknya kita dapat belajar dan mengambil hikmah atas musibah yang terjadi dihari pertama tahun 2012 lalu. Semoga kedepannya, para wisatawan merasa nyaman berada di danau kebanggaan kita tersebut,” harap Joni.
Dalam undangan yang diterima Lintas Gayo, acara tersebut di gagas Komunitas Peduli Wisata Danau Lut Tawar dan akan digelar di Wapres Cafe yang beralamat di depan eks Gentala Theater dimulai pukul 19.30 Wib.
Kepada undangan maupun masyarakat luas juga disarankan agar menuliskan saran, pendapat, masukan atau rekomendasinya secara tertulis dan menyerahkan kepada panitia agar dapat didokumentasikan untuk seterusnya digodok kembali menjadi sebuah rekomendasi bersama yang akan diamanahkan kepada pihak terkait.
Seperti diberitakan Lintas Gayo sebelumnya, sebanyak 4 orang yang sedang berwisata ke danau Lut Tawar meninggal menyusul insiden karamnya satu unit boat wisata yang mereka tumpangi, Minggu (1/1/2012).
Keempat orang korban tersebut tidak tertolong dan jasadnya baru berhasil ditemukan setelah 4 orang penyelam dari Gayo Diving Club (GDC) dan dari Badan SAR Banda Aceh melakukan pencarian kedasar danau 1 hari setelah kejadian.
Sejumlah elemen menilai, pihak terkait lamban dan tidak profesional menangani kejadian tersebut. Karenanya perlu dilakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
(Tim LG/03)