Takengon | Lintas Gayo – Satu-satunya peserta audisi Puteri Kopi Gayo 2012 asal Rikit Gaib Kabupaten Gayo Lues, Samdiah mengaku sangat miris dengan kisruh yang terjadi akibat memanasnya perpolitikan di daerah asalnya, Negeri Seribu Bukit.
“Saya mewakili sekitar 400 mahasiswa asal Gayo Lues yang ada di Takengen sangat miris atas terjadinya kekisruhan akibat politik di tanah kelahiran kami,” kata Samdiah kepada Lintas Gayo disela-sela kegiatan audisi pemilihan Puteri Kopi Gayo wilayah tengah Aceh di Takengon yang diikutinya, Minggu 6 Mei 2012.
Dia selaku masyarakat jadi serba susah, karena diantara kubu kandidat Bupati/Wakil Bupati di daerah tersebut semua punya hubungan kekerabatan dengannya.
Mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Gajah Putih Takengon jurusan Matematika ini mengaku jika Cawabup Adam, Cabup Abdul Karim Cukup dan Cabup Irmawan adalah kerabat dekatnya.
“Bagaimana kami mesti bersikap, kan susah jadinya ada keributan gara-gara politik. Kenak e enti perolo keh, kiteni mehne sudere ! (maunya jangan ada ribut-ribut, kita ini bersaudara semuanya), ” kata Samdiah dengan mimik muka resah.
Dia juga mengungkapkan jika dirinya sengaja pulang ke Gayo Lues untuk menggunakan hak pilihnya 9 April lalu bersama ratusan rekannya yang ada di Takengon.
“Di Takengon ada sekitar 400 mahasiswa Gayo Lues dan 300 diantaranya ada perempuan. Dan saat Pilkada lalu umunya mahasiswa di perantauan pulang kampung untuk ikut memberikan hak pilihnya,” ungkap mantan siswa SMAN 1 Blangkejeren ini.
Sementara sebagai peserta audisi Puteri Kopi Gayo, dia berupaya sebisanya bersaing dengan rekan-rekannya dari kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.
“Saya ini asli anak petani kopi di Pantan Cuaca Gayo Lues, saya ingin menjadi duta promosi kopi Gayo agar lebih dikenal oleh dunia,” pungkas Samdiah sambil tertawa. (Kha A Zaghlul)
