Jakarta | Lintas Gayo – Istilah kekerabatan atau tutur dalam bahasa Gayo sudah mulai kurang dikenal, dipelajari, dan dipakai. “Tutur dalam masyarakat Gayo perlu dikenalkan,” kata Ardian Majid Kobat, penyiar RRI sekaligus pemerhati budaya Gayo di Jakarta, Senin (7/5/2012)
Karenanya, buku “Tutur Gayo” yang ditulis Yusradi Usman al-Gayoni jadi tambah penting. Buku ini perlu dijadikan pegangan. Bahkan, dijadikan bahan ajar anak didik di sekolah-sekolah yang ada di Gayo.
Beberapa waktu lalu, pria asal Takengon ini, sudah membeli dan membaca buku tersebut. Majid yang bertugas di Pro 3 Pusat Pemberitaan RRI itu, menilai, buku “Tutur Gayo” itu sangat lengkap.
Dalam buku itu, disebutkan pengertian tutur, penyebab munculnya tutur, klasifikasi, pembagian, fungsi, faktor penyebab kurangnya orang Gayo menggunakan tutur, dan munculnya bentuk tutur baru.(Nazri ABA/red.04).