Banda Aceh | Lintas Gayo – Sejak 6 Februari 2012 lalu, Koordinatorat Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala (KKP – Unsyiah) bekerjasama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Publikasi Ilmiah dan Kreatifitas Mahasiswa (UKM PIKM) KKP Unsyiah dan Lembaga Penelitian Unsyiah menerbitkan Jurnal dengan Depik, demikian pesan telepon selulser yang diterima Lintas Gayo, Senin 14 Mei 2011 yang dikirim Muchlisin Z.A, penggagas penerbitan Jurnal Depik tersebut.
“Syukur Alhamdulillah Jurnal Depik telah diluncurkan dan penerbitannya sangat didukung oleh dewan redaksi yang terdiri dari para pakar dibidang perikanan, kelautan, pesisir dan ekologi perairan, beberapa paper yang telah melalui proses review telah online.” tulis Muchlisin Z.A yang kerap datang ke Takengon untuk meneliti ikan Depik (Rasbora tawarensis) ini.
Beberapa paper lain akan segera menyusul satu persatu akan onlinekan (early view system), kecepatan waktu online tergantung waktu proses review dan perbaikan dari penulis, imbuhnya.
“Untuk Edisi pertama kita onlinekan 8 papers, untuk itu siapa duluan dia dapat slot terlebih dahulu, yang belakangan accepted akan kita onlinekan untuk edisi selanjutnya (3 edisi pertahun). Silahkan kunjungi website jurnal di http://depikjurnal.unsyiah.ac.id/,” terang Muchlisin Z.A.
Ruang lingkup Jurnal Depik, dijelaskan adalah jurnal ilmiah untuk bidang ilmu-ilmu perairan, pesisir dan perikanan, termasuk hasil-hasil penelitian dan review dalam bidang kajian meliputi Budidaya perairan, Teknologi penangkapan dan pengolahan ikan, Manejemen sumberdaya perairan, Sosial ekonomi perikanan dan masyararakat pesisir (bio-ekonomi), Ekologi perairan (tawar, payau dan laut), Biologi laut dan oseanografi, Kimia perairan (tawar, payau dan laut), Bio-ekologi biota dan tumbuhan perairan, Pomodelan laut, Meteorologi, dan lain-lain bidang kajian berkaitan dengan perairan dalam arti luas.
Semakin Mudah Diakses
Lebih jauh dijelaskan Muchlisin yang menjadi pembicara utama Work Penyelamatan Danau Lut Tawar di Takengon tahun 2010 lalu ini, setelah memasuki bulan ke 2 Website Depik jurnal launching, kini akses visitor semakin dipermudah dengan masuknya.
“Depik Jurnal dalam 4 besar peringkat SEO Google Webmaster (Search Enginge Optimation), visitor cukup dengan mengetik kata kunci mengenai website ini pada media Google untuk mendapatkan akses mudah menuju jurnal Depik,” kata Muchlisin.
Diharapkan dengan masuknya Depik Jurnal dalam peringkat 4 besar SEO Google Webmaster (Search Enginge Optimation), semakin menarik minat Peneliti dalam mempercayakan media Depik sebagai media publikasi Jurnal Penelitian dalam ruang lingkup ilmu ilmu perairan, pesisir dan perikanan.
Format penulisan jurnal dapat dilihat pada halaman http://depikjurnal.unsyiah.ac.id/format-penulisan-2/, atau dapat menghubungi editor untuk informasi lebih lanjut editor@depikjurnal.unsyiah.ac.id.
“Untuk edisi kedepan Jurnal Depik akan menerbitkan edisi khusus yang berisi hasil-hasil Danau Lut Tawar. Kami menunggu kontribusi tulisan dari para peneliti termasuk dari Takengon,” kata Muchlisin.
Depik Sangat Terancam Punah
Depik atau nama latinnya Rasbora tawarensis adalah ikan endemik di Danau Laut Tawar, Takengon Provinsi Aceh.
Ikan Depik ini telah menjadi trade mark nya Kota Takengon ibu kota Kabupaten Aceh Tengah. Saat ini populasi ikan Depik terus menurun dan berdasarkan hasil evaluasi terakhir yang dilakukan oleh Conservation Breeding Specialist Group – IUCN yang diterbitkan Tahun 2003, ikan ini sudah tergolong Critical Endangered (CR) dari sebelumnya Vulnerable (IUCN, 1990).
“Mari terus kita lakukan upaya penyelamatan ikan Depik ini, tentu dengan kajian ilmiah terlebih dahulu agar tidak salah dalam pengambilan kebijakan yang justru mempercepat kepunahannya,” himbau Muchlisin Z.A. (Khalisuddin)