Catatan Perjalanan Promosi Wisata Aceh di “MATTA Fair Event”


Mukhlis Muhdan Bintang*

DINAS Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, 7 – 9 September 2012 lalu mengikuti Malaysian Association of Tour and Travel Agent (MATTA Fair) di Gedung Putra World Trade Centre, Kuala Lumpur, Malaysia.

Tim yang disertakan diantaranya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Propinsi Aceh, Prof Jasman Ma’ruf,  Kepala Bidang Marketing, Disbudpar Propinsi Aceh Amirrudin Tjoet Hasan, Kepala Seksi Promosi, Disbudpar Propinsi  Aceh Nya’ Oemar, dua orang staf Disbudpar Aceh Aprillizar, Laila.

Selain itu juga ada Manager Komunikasi, Hotel Hermes Palace, Banda Aceh Grace Ingrid Hairyansyah, staf  Yayasan Ekowisata Aceh Fadhlan Amini serta sepasang Duta Wisata Aceh 2011, Sheila dan kami sendiri Mukhlis Muhdan Bintang.

Keberangkatan. Tim berangkat dari Banda Aceh pada hari Rabu tanggal 5 September 2012 pukul 05.50 am, dengan menumpang pesawat Boeing 737 LION AIR dengan nomor penerbangan JT 0397, tujuan kota Medan, Sumatera Utara. Tim tiba pukul 06.50 am dengan selamat. Setiba di bandara Polonia, tim bertambah dengan bergabungnya Sdr. Fikri Maxalmina dari Crystal Tour, Banda Aceh dan Grace Ingrid Hairyansyah representative Manajemen Hotel Hermes, Banda Aceh. Setelah transit selama 5 jam, pada pukul 14.25 pm Tim melanjutkan perjalanan dengan direct flight ke Kuala Lumpur dengan menumpang pesawat FIREFLY dengan nomor penerbangan 08UPNT. Pesawat tiba di bandara Sultan Abdul Azis Shah, Subang di pinggiran kota Kuala Lumpur setelah menempuh perjalanan selama 1 jam 15 menit. Pukul 19.00 Waktu Malaysia, tim check-in di Hotel Grand Pacific, Kuala Lumpur.

Persiapan Booth Disbudpar Aceh di Matta Fair. Pada hari Kamis, 6 September 2012, pukul 14.00 pm waktu Malaysia, serentak dengan semua participant Matta Fair lainnya, tim bergerak menuju venue Matta Fair di gedung Putra World Trade Center yang berjarak sekitar 300 meter dari hotel Grand Pacific untuk melakukan persiapan menyeluruh. Tim melakukan dekorasi, penyiapan material cetakan dan display serta pengaturan dan pemasangan banner/back drop hingga selesai.

Day-one. (Jumat, 7 September, 2012). Tim memulai aktifitas promosi pariwisata Aceh sejak awal pembukaan Matta Fair pukul 10.00 am , hari Jumat tanggal 7 September 2012 dengan menampilkan:

  • Printed material seperti brosur, leaflet, and booklet dan map/peta yang merupakan kompilasi dari berbagai aspek pariwisata Aceh dengan mindset Aceh secara keseluruhan yang merupakan kombinasi dari berbagai sumber, seperti produk Disbudpar Propinsi, Disbudpar kota Banda Aceh, Sabang, serta produk private sector seperti brosur Travel Agent, Hotel dan brosur Yayasan Ekowisata Aceh.
  • DVD ( renungan 7 tahun tragedy tsunami di Aceh)
  • Banner dan backdrop.
  •  Computer Display dengan menggunakan hand-held tablet, dengan ukuran screen 7 inci.
  • Foto-foto yang dikompilasi dalam sebuah album foto ukuran A4, dari berbagai aspek pariwisata Aceh dari berbagai lokasi di Aceh dengan menitik-beratkan pada spirit wisata religi.

Pengunjung mulai berdatangan seiring dengan berakhirnya waktu Shalat Jumat hingga event berakhir pada pukul 21.00 pm malam. Pengunjung didominasi oleh para calon wisatawan dari kalangan muda dan para pelaksana travel and tour agency.

Day-two (Sabtu, 8 September, 2012). Pada hari kedua, Sabtu pukul 19.00pm, Booth Disbudpar Aceh mendapat kejutan dengan kedatangan Presiden Matta Fair, Datuk Mohammad Khalil Harun. Demikian juga dengan kunjungan Sutradara Movie terkenal “Malaysia Snow” Datuk Mansoor bin Puteh. Pengunjung berdatangan terutama dari kalangan senior yang mengerti sejarah dan memiliki ketertarikan melakukan wisata silaturahmi dengan platform religious tourism. Kedatangan kandidat wisatawan ini memberikan kesesuaian dengan misi wisata religi yang diusung Disbudpar Aceh dengan menawarkan paket wisata Ramadhan, Qurban, Ziarah dan nikah di Aceh.

Duo duta wisata melakukan pembagian brosur secara aktif di koridor sementara rekan-rekan praktisi pariwisata dari sector Travel dan Tour yang bertugas di Booth Indonesia ( Hall 2, lantai 1) ikut membantu secara temporer pada booth Disbudpar Aceh yang terletak di Hall I lantai 2 gedung Putra World Trade Centre ini. Beragam permintaan calon wisatawan yang terdata oleh petugas booth Disbudpar Aceh, mulai dari keinginan wisatawan mendermakan donasi kurban hingga permintaan  list  panti asuhan di Aceh. Booth Disbudpar selesai memberikan pelayanan lebih lama dibandingkan hari pertama dikarenakan ramainya pengunjung yang datang.

Day-three (Minggu, 9 September, 2012). Pada hari terakhir, Minggu pukul 17.00 pm Booth Disbudpar Aceh ramai dikunjungi para Travel dan Tour Agency, yang mencoba menyesuaikan persepsi situasi keamanan di Aceh serta menilik harga yang ditawarkan via brosur. Terlihat kecenderungan para penyelenggara perjalanan lebih menginginkan paket dengan penginapan ala homestay. Seorang seniman yang juga secretary travel Agency di Melaka, Puan Hanitah A. Bakar datang menawarkan kerjasama dengan Melaka State untuk kerjasama yang lebih jauh, mengingat Melaka merupakan pusat heritage Malaysia yang teregistrasi oleh UNESCO yang menyimpan banyak hubungan Aceh-Melaka. Rekan-rekan Travel Agen yang telah lama menjembatani wisata silaturahmi Aceh-Malaysia banyak dikejutkan dengan pertemuan tidak terduga dengan ex wisatawan yang pernah dalam ikut serta dalam paket wisata mereka. Terbaca juga keinginan mereka untuk kembali berwisata Religi ke Aceh dalam waktu dekat ini.

Para pengunjung dari Ras Cina lebih menginginkan wisata Alam terutama Snorkeling dan Scuba Diving, sementara pengunjung dari Ras Melayu dan India lebih berfokus pada wisata heritage, wisata tsunami dan shopping. Semua terlihat sangat transparan dalam pemilihan paket yang diinginkan. Beberapa pengunjung dari Negara lain seperti Libya, Iran dan Turki menginginkan kepastian kehalalan makanan selama kunjungan ke Aceh beserta paket religi yang melibatkan agenda beribadah yang transparan, seumpama terjaga jadwal shalat dalam itinerary saat berwisata hingga permintaaan kesempatan berziarah kubur. Booth Disbudpar Aceh menutup pelayanan pukul 21.00 dan berkemas mengosongkan booth seperti sediakala. Seusai pekerjaan yang terus menerus selama tiga hari tersebut, tim melaksanakan relaksasi dengan dinner bersama dan shopping pada malam terakhir sebelum kepulangan.

Kepulangan. Tim melakukan check-out pada pukul 07.00am dari Grand Pacific hotel dan berangkat ke Bandara khusus Airasia di LCCT, Kuala Lumpur dengan shuttle van yang telah menunggu . Setiba di LCCT pukul 08.50am, tim melakukan proses check-in dan luggage scanning. Kemudian tim melakukan penerbangan dengan nomor keberangkatan AK 1305 setelah sempat mengalami delay selama hampir 45 menit.  Pukul 12.15 WIB tim tiba di bandara Internasional Sultan Iskandar Muda dengan selamat.

Kesimpulan

Dengan ridha Allah, tim berhasil melakukan kunjungan promosi wisata dengan baik dan sempurna. Semua media cetak informasi mengenai Aceh berikut paket wisata dari rekan-rekan travel agen telah disebarkan dengan sempurna dan mendapatkan feedback yang memadai, berupa:

  • Upgrading pemahaman pengunjung dan calon wisatawan tentang Aceh dari aspek wisata Religi, Kultural, heritage, tsunami related sites hingga eco-tourism dan landscape /natural beauty tourism.
  • Permintaan paket wisata
  • Kesan yang konstruktif dan impresif dalam buku tamu.
  • Potential buyer’s business card.

Berdasar input dari para pengunjung terdapat beberapa catatan khusus yang perlu diperhatikan kedepan, seperti:

  • Detail yang lebih jelas wisata Aceh dalam format Moving Picture/gambar bergerak yang dikemas dalam DVD atau mini DVD
  • Daftar Rumah Yatim serta tempat spesifik lainnya untuk berderma.
  • Terkait dengan banyaknya pertanyaan calon wisatawan dari kalangan atas yang ingin berkunjung ke Aceh terkait keberadaan Lapangan Golf, maka informasi keberadaan lapangan golf (golf Course details) seperti lokasi, luas padang golf, fasilitas yang tersedia dan biaya pemakaian dengan basis harian wajib disediakan paket wisata

Attachments

1. Daftar prospective visitor untuk promosi wisata via media cetak/online:

2. Daftar potential partner’s dari Travel and Tour Agents.

3. Daftar Potential Partner’s dari Badan Pemerintahan.

*The Tourism Ambassador of Aceh (Duta Wisata Aceh) 2011

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

3,627 comments