Mahdy , Cupper Gayo di LKSI II Surabaya

Takengen | LintasGayo — Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI) II yang menggelar lelang kopi spesial di Surabaya pada 12-14 Oktober ini, menghadirkan seorang ahli rasa kopi dari  Gayo, Mahdi Usaty. Mahdi yang juga ketua Gayo Cuppers Team, menjadi salah seorang juri penilai dari lelang 62 sampel kopi dari 33 peserta.

Aryadi, salah seorang  pengurus Gayo Cuppers Team (GCT) kepada Lintas Gayo, Sabtu (13/10) mengatakan, Mahdi ditunjuk menjadi salah seorang juri untuk menguji cita rasa kopi bersama puluhan juri  yang berasal dari Indonesia dan luar negeri.

“Mahdy adalah salah seorang Q grader yang bersertifikat Internasional,” kata Aryadi sambil menambahkan, GCT  merupakan organisasi profesi profesional  penguji cita rasa kopi (Cuppers). GCT diisi beberapa orang Cuppers dari perusahaan dan koperasi yang berniaga kopi di Tanoh Gayo.

Dikatakannya, kehadiran GCT didasari kepedulian sekaligus keprihatinan atas kelestarian kopi arabika  gayo sebagai kopi dengan karakteristik yang unik dengan kompleksitas cita rasa yang dimilikinya.

“Kopi Arabika Gayo merupakan komoditi unggulan di Tanoh Gayo sehingga kopi arabika gayo menjadi warisan untuk masyarakat gayo. Juga memiliki kesempatan menjadi warisan terbaik  bagi dunia,”  rinci Aryadi.

Hebatnya, lanjut Aryadi, GCT yang dideklarasikan di Takengon, pada Jum’at 9 Desember 2011, bersifat terbuka  dan independen terhadap pelaku rantai bisnis kopi arabika gayo dalam hal sosial maupun pelayanan jasa dan informasi.

“Selama beberapa bulan belakangan  GCT melatih puluhan calon ahli rasa kopi dari berbagai kalangan dan profesi . Calon ahli cicip kopi ini dilatih oleh cuppers bersertifikat Internasional dan gratis setiap Jum’at,” imbuh Aryadi.

GCT berharap, kedepan, banyak warga Gayo yang memahami tentang keistimewaan kopi dan ikut tertarik  berniaga di bidang kopi sehingga membuka kesempatan kerja yang luas.

Seperti dilangsir beberapa media, Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI), bertempat di Museum Sampoerna Surabaya, acara ini akan didatangi para pecinta kopi dari berbagai negara. Kopi arabika, luwak, dan robusta berkualitas tinggi akan melalui proses cupping hingga lelang.

Kopi spesialti adalah kopi berkualitas tinggi. Tanpa cacat primer, kopi ini akan memberikan cita rasa khas saat diseduh. Kopi spesialti biasanya terdiri dari jenis Arabika, namun kini kopi luwak juga dimasukkan.

Saat ini panitia LKSI II telah menerima peserta, baik petani maupun eksportir kopi. Setelah itu, sampel akan diuji oleh para Q Grader (ahli pencicip kopi arabika dan luwak arabika) serta R Grader (ahli pencicip kopi robusta dan luwak robusta) di seluruh Indonesia.

Mereka akan melakukan cupping atau pengujian cita rasa dengan standar SCAA (Specialty Coffee Association of America) atau CQI (Coffee Quality Institute). Hanya akan ada 22-28 lot yang dapat mengikuti lelang pada 14/10/12. Setiap lot berukuran 600 kg untuk kopi arabika dan robusta serta 10-15 kg untuk luwak.

Proses menentukan kopi yang paling prima di antara yang berkualitas tinggi tak berhenti di sini. Sebanyak 12 orang juri internasional dari Amerika Serikat, Australia, Taiwan, Korea, dan Meksiko akan menentukan nilai akhir dari setiap lot kopi. Mereka didampingi dua orang juri dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Kopi dan Kokoa Indonesia serta Q Grader dan R Grader Indonesia.

Para peminat kopi juga dapat melakukan cupping pada 14 Oktober 2012. Puncaknya, pada pukul 13.00, lelang dengan sistem English open outcry akan digelar. Harga yang digunakan berdasarkan penutupan pasar New York pada 13/10/2012 ditambah premium (biaya yang dibayarkan pembeli kepada rumah lelang). Pembeli dengan harga tertinggi merupakan pemenang lelang.

Lewat acara ini, aneka kopi spesialti Indonesia diperkenalkan kepada pembeli lokal dan internasional. Dengan begitu, pengetahuan petani maupun eksportir tentang kualitas kopi dapat ditingkatkan. Tujuannya adalah untuk mendorong perbaikan mutu kopi spesialti secara umum.

Sebelumnya, LKSI I pertama diselenggarakan di Bali pada 2010. Peraih nilai cupping dan harga lelang tertinggi waktu itu adalah kopi arabika asal Atu Lintang, Gayo, Aceh Tengah. Kopi ini dilepas dengan harga USD 10/kg (sekitar Rp 96.000/kg), atau lebih tinggi 40% dibanding harga penutupan di New York sehari sebelumnya. Total 23 juri lokal dan internasional memberikan nilai cupping 85 kepada kopi istimewa ini( sumber : Detikcom-9 Okt 2012).

Gayo Cuppers Team diketuai Mahdi, sekretaris Aryadi, Bendahara Fitra Cahyadi, marketing dan promo, Yustinus Sunyoto, anggota Malik Hasan dan Husni Omri. Mursada , salah seorang anggota training ahli penyicip kopi yang digelar GCT, mengatakan, rasa syukur dan terima kasihnya atas upaya yang dilakukan GCT melatih warga.

“Apa yang dilakukan GCT sangat berarti bagi petani karena diberi rahasia dibalik secangkir kopi. Pemahamam tentang kopi ini nantinya akan sangat bermanfaat dimasa depan sebagai bekal professional,” pungkas Mursada.(Win.RB)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.