Banda Aceh | Lintas Gayo – Satu lagi, sosok pelaku dan saksi sejarah serta seniman Gayo pergi untuk selamanya. Tgk. H. Abdullah Aman Nur Jenah atau lebih dikenal dengan nama Gecik Tue Mongal berpulang ke Rahmatullah, pagi ini, Jum’at 11 Januari 2013 sekira pukul 09.00 WIB di RSU Harapan Bunda Banda Aceh.
Menurut informasi yang diterima Lintas Gayo, jenazah almarhum Gecik Tue Mongal segera diberangkatkan ke Takengon Aceh Tengah dan akan dikebumikan sore hari.
Menurut Salman Yoga S, penyair muda Gayo, Gecik Tue Mongal adalah adalah penjaga gawang adat budaya Gayo. “Dia tokoh adat, seniman tulen, ahli melengkan, pencipta ratusan syair didong dan pendobrak seni syaer Gayo. Kita kehilangan lagi,” kata Salman.
Sementara Lintas Gayo sendiri, dalam beberapa kesempatan melakukan kunjungan ke rumah Gecik Tue Mongal selain untuk bersilaturrahmi juga merekam sejumlah kesaksian terkait sejarah dan budaya Gayo.
Dan terakhir bertemu Gecik Tue Mongal, bersama wartawan senior Gayo, Win Ruhdi Bathin dan sejumlah rekan lainnya, Sabtu 3 Nopember 2012 silam untuk merekam kesaksiannya terkait sejarah kopi di dataran tinggi Gayo. (Kha A Zaghlul)