Bupati Bentuk Tim Task Force Tertibkan Ketapang I dan II

Peternakan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Ketapang I dan II di Kecamatan Linge.(dok.Lintas Gayo)
Peternakan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Ketapang I dan II di Kecamatan Linge.(dok.Lintas Gayo)

Takengon| Lintas Gayo – Dinilai sarat dengan masalah, Bupati Aceh Tengah Ir Nasaruddin, MM membentuk Tim Task Force guna membenahi Peternakan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Ketapang I dan II di Kecamatan Linge.

Program Peternakan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Ketapang I dan II, sejak diluncurkan diduga mengalami persoalan yang kompleks sejak tahun 2005 hingga tahun 2012. Karenanya, perlu  dilakukan pembinaan bagi para petani perternakan sapi Ketapang.

“Tim Task Force ini terbentuk melalui SK Bupati Nomor 524/Disnakkan/2013, dan melalui tim ini pemerintah daerah berencana akan memperbaiki manajemen Ketapang I dan II,” ujar Koordinator Humas Tim Task Force Zamzam Mubarak pada Lintas Gayo, Jumat (1/2/2013) lalu.

Dikatakan, sebagai langkah awal, tim ini sudah melakukan pendataan. Dimana, data awal Ketapang I yang direkapitulasi, sapi yang diterima sejak tahun 2005 itu berjumlah 1214 ekor. Sekarang tersisa 454 induk sapi lagi, dan sapi yang mati berjumlah 586 induk.

Dari  induk sapi 454 ini, sudah melahirkan  sebanyak 352 sapi dan ada juga yang mati sekitar  29 anak sapi, sejauh ini kemataian itu menjadi tanda tanya juga, apa memang benar mati, atau rekayasa dari peternak.

“Lebih lanjut dari tim akan menyelusuri latarbelakang kematian mati sapi,” katanya.

Berdasarkan data tertulis yang ditunjukkan Zamzam, ada sapi hilang berjumlah 19 ekor dan di jual sebanyak 197 ekor sapi. Informasi yang dihimpun, petani menjual ternak dengan harga bervariasi dari  Rp170.000 – Rp600.000/ekor. Sapi tersebut di jual  kepada pedagang ikan di Takengon. Alasan penjualanya karena sakit, sehingga harga jual rendah

Disamping itu, dari program Ketapang I ini, pemerintah daerah sudah mendapatkan hasil sebanyak 91 ekor  sapi. Kini 91 ekor sapi itu, ada di pasar lelang hewan Pegasing, disana nantinya sapi itu akan di karantina.

Hasil  Data Rekapitulasi  Ketapang II

Sementara itu, Hasil pendataan Rekapitulasi Tim Task Force di Ketapang II yang dilakukan dari tanggal 19-21 Januari 2013 yang lalu, menunjukan bahwa dari sapi yang masuk di tahun 2011 kepada peternak sejumlah 1.403 ekor sapi, tersisa jumlah induk  590, mati 742 ekor sapi, di jual 47 ekor sapi.

Adapun jumlah peternak sapi berjumlah 100  KK (kepala keluarga) dengan jumlah sapi yang di terima per KK berkisar antara 15 ekor sampai 16 ekor. Saat ini, jumlah sapi tersebut sudah berkurang dari jumlah yang diterima di awal.

Dikatakan, Tim Task Force sudah melakukan penertiban sapi yang dijual dan juga melakukan pemburuan di seputaran Ketapang, Tim nantinya akan memberikan rekomendasi dan mengusulkan pengangkatan dan memberhentikan peternak di kawasan Ketapang I dan II yang masih layak atau tidak lagi untuk  menjadi perserta program pertenakan Ketapang dalam rangka mendukung swasembada sapi/kerbau 2014.

Sebelumnya, polisi Aceh Tengah menduga terjadi penyimpangan di Peternakan Terpadu Ketapang tahun anggaran 2011. Hal ini ditandai dengan telah dipanggilnya beberapa orang yang berasal dari Pemkab Aceh Tengah. Namun hingga kini, belum diperoleh up date kasus tersebut.(Maharadi/red.04)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

3,627 comments

  1. he.. zam-zam… siapa dia rupanya, Tim Task Force untuk menertibkan proyek ketapang atau untuk mengintimidasi masyarakat ketapang yang tidak memilih Nas Durian sebab komposisi tim 99% Tim Sukses No. 10… benarkah setiap peternak sudah menerima 15 – 16 ekor induk sapi (bukan anak sapi)….lalu. sebagai data pembanding sudah 8 tahun masyarakat di kurung di ketapang, 4 tahun dijamin jadupnya 4 tahun sisanya masyarakat dididik mencari pencuri…. SIAPA SALAH PAKE OTAK WOY …… GEMBLUNG.