GDC Mulai Pungut Sampah dari Dasar Danau Lut Tawar

Penyelam GDC, Winara pungut sampah di dasar danau Lut Tawar. (Lintas Gayo | Muna Ardi)
Penyelam GDC, Winara pungut sampah di dasar danau Lut Tawar. (Lintas Gayo | Muna Ardi)

Takengon | Lintas Gayo – Sejumlah penyelam dari Gayo Diving Club (GDC) untuk pertama kalinya melakukan pemungutan sampah dari dasar Danau Lut Tawar (DLT) Kabupaten Aceh Tengah, Minggu 5 Mei 2013.

Aksi penyelamatan lingkungan ini, menurut sekretaris GDC, Usmar Effendi kepada Lintas Gayo dilakukan untuk mendukung gerakan Danau Lut Tawar bersih dari sampah sekaligus dukungan menjadikan  kawasan DLT sebagai tujuan wisata terhandal di Aceh.

“Kami merasa sangat miris setiap melakukan penyelaman di beberapa titik DLT, sampah berserakan di dasar danau, dan belum ada upaya membersihkannya,” kata Fefen, panggilan atlit Selam Aceh ini.

Kesimpulannya, lanjut Fefen, takkan ada yang akan memulai gerakan bersih dasar danau ini selain orang yang bisa menyelam.

Dipaparkan, pihaknya memulai pemungutan sampah di kawasan Pante Menye Kecamatan Bintang karena dari observasi yang mereka lakukan sebelumnya, di kawasan ini tumpukan sampahnya terbanyak setelah pesisir danau bagian Barat.

Dan hasil penyelaman, mereka berhasil memungut beberapa karung sampah yang tidak bisa larut dalam air seperti plastik, kain, besi, kaca dan jaring alat tangkap ikan yang tertinggal di dasar danau.

Penyelam wanita, Salawati (paling kanan) mengangkat sekarung sampah dari dasar danau Lut Tawar. (Lintas Gayo | Muna Ardi)
Penyelam wanita, Salawati (paling kanan) mengangkat sekarung sampah dari dasar danau Lut Tawar. (Lintas Gayo | Muna Ardi)

“Upaya ini semata-mata bertujuan untuk mengungkap fakta bahwa danau Lut Tawar banyak sampahnya. Mudah-mudahan masyarakat dan pihak terkait sadar agar jangan lagi buang sampah ke danau,” harap Fefen sambil mengungkapkan timnya menyelam dikedalaman 2 meter hingga 6 meter saja di Pante Menye tersebut.

Seorang penyelam lainnya yang ditanyai Lintas Gayo, Winara, sambil geleng-geleng kepala nyatakan pesimis bisa membersihkan sampah dari dasar danau.

“Banyak sekali sampahnya bang, ini tidak akan selesai-selesai jika tidak ada upaya serius melibatkan banyak pihak,” kata Winara.

Pungut sampah di darat saja kita kewalahan, apalagi di dasar danau. Timpalnya.

Pun demikian dia menyatakan tetap ikut serta dan bersemangat jika program pemungutan sampah tersebut dilakukan secara terprogram.

Amatan Lintas Gayo, turut serta dalam penyelaman tersebut seorang penyelam wanita bernama Salawati, seorang ibu muda beranak satu. Dia merupakan wanita penyelam pertama di DLT.

Wakil Bupati Aceh Tengah, Khairul Asmara sempat berkunjung dan memberi semangat kepada para penyelam dan meminta agar GDC memberikan laporan lengkap terkait kondisi sampah di dasar DLT agar segera dibahas sederetan rencana upaya pelestarian DLT tersebut. (Kha A Zaghlul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.