Takengen | Lintas Gayo – Gempa yang menerjang dataran tinggi Gayo Lut berkekuatan 6,2 SR, Selasa, 2 Juli 2013 mengakibatkan puluhan jiwa melayang dan ribuan infrastruktur hancur porak poranda, salah satunya bertambah dalam dan luasnya tanah amblasnya yang berada di Kampung Buter Balik Kecamatan Ketol.
Setiap harinya banyak berdatangan wisatawan dadakan yang berasal dari luar daerah maupun dalam daerah, untuk menyaksikan sekaligus mengabadikan dengan kamera yang dimiliki.
Fenomena ini mengalahkan wisatawan yang mengujungi Danau Lut tawar. Demikian ungkap Iwan (27) Kamis, 11 Juli 2013, salah seorang relawan media, banyak wisatawan dadakan, memang sebelum gempa terjadi jurang yang berkedalaman kurang lebih 100 meter sudah ada, dengan kejadian gempa pada hari selasa, 2 Juli lalu dengan kekuatan 6,2 SR longsor dan tanah ambelasnya semakin bertambah, sehingga wisatawan dadakan berduyun-duyun datang untuk melihat kedasyatan yang terjadi.
Iwan menyayangkan sampai saat ini tidak ada pengawasan dari pihak terkait, untuk melarang wisatawan dadakan tersebut mendekat sehingga mengancam jiwa mereka yang datang, “walupun ada police line dilokasi, wisatawan dadakan nekat untuk melewati,” sangat disayangkan pihak terkait tidak melarang serta mengawasi lokasi tersebut, ujarnya.
Bukan hanya lokasi Buter Balik kata Iwan, sejumlah lokasi di beberapa tempat yang diguncang gempa juga tak luput menjadi “objek wisata” para pengunjung. Misalnya saja reruntuhan bangunan Masjid Babussalihin Kecamatan Ketol yang menelan korban sejumlah anak-anak. “Bayangkan bekas reruntuhan bangunan masjid itu selalu didatangi orang hanya untuk dipamerkan atau sekedar bergaya, apa gak salah?”, tegasnya. (LG.IB/LG010)