Oleh: Husaini Muzakir Algayoni*
Perjuangan Suci telah di nodai
Perjuangan gagah berani telah dikotori
Akibat ulah anak bangsa yang korupsi* (Husaini Muzakir Algayoni)
Pada zaman peperangan, yang merebut kekayaan dan kekuasaan adalah bangsa lain, mereka menjajah demi menambah pundi-pundi kekayaan dan merampas hak-hak kebahagiaan bangsa yang dijajahnya. Bangsa kita, Bangsa Indonesia dari sabang sampai mereuke dijajah oleh bangsa yang berkulit putih dari negeri kincir angin dan tentara bermata sipit dari negeri sakura. Nenek-nenek moyang kita saat menghadapi peperangan melawan penjajah, mereka hidup dengan kekerasan yang dipraktekkan oleh penjajah. Mereka diperas, hidup pada zaman dulu bagaikan narapidana dibalik terali penajara, rakyat Indonesia hidup di tanah air sendiri bagaikan pelayan rendahan dan murahan yang dipraktekkan oleh para penjajah berkulit putih dan bermata sipit di negeri seribu pulau ini.
Para pahlawan beserta para pemuda melawan dan berjuang dengan semangat mempertahankan bumi pertiwi ini dari serangan penjajah. Bumi mengutuk, daratan mencaci, lautan memaki semuanya membenci para penjajah itu. Rakyat Indonesia menumpahkan amarah, darah bertumpahan , nyawa melayang melawan penjajah yang dibenci itu. Tiada terhitung para pahlawan di Indonesia, tiada ternilai jasa pahlawan, nenek moyang Indonesia yang telah mempertahankan bangsa ini dari serbuan penjajah dan telah mempersatukan berbagai macam suku di Indonesia ini menjadi bangsa yang satu bangsa Indonesia.
“Bangsa kita sekarang sedang menderita, merana dan sengsara karena penjajah dari negeri kincir angin yang otaknya pintar, tetapi hati kata dan perbuatan tidak benar. Orang pintar yang tidak benar itu memangsa dan memakan sesamanya. Manusia yang tidak benar menjadi santapan empuk bagi orang yang pintar tapi tidak benar” (Novel Manusia Berhati Putih).
Pada masa peperangan dijajah oleh bangsa lain tapi pada masa modern ini bangsa ini di jajah oleh anak bangsanya sendiri. Mereka tidak bodoh maupun tidak berpendidikan, mereka orang pintar dan bertitel tinggi tapi mereka tidak mempunyai hati dengan sewenang-wenang dan rasa bangga mengambil uang bukan haknya, mereka merampas uang rakyat, mereka berperut besar yang memakan uang haram, bangsa ini dijajah oleh anak bangsanya sendiri, mereka adalah orang berdasi yang mencuri orang rakyat, koruptor oh koruptor kapan kau sadar.
Para penjajah dari Indonesia itu adalah orang yang kaya raya yang tidak puas dengan yang diraihnya, sehingga mereka mencuri uang rakyat kerena keserakahan mereka. Orang yang mengganggur saja jika menghalalkan segala cara untuk cari uang itu adalah serakah apalagi orang yang mempunyai uang tapi masih menghalalkan segala cara untuk cari uang seperti Korupsi dan suap menyuap itu sungguh terlalu dan tidak mempunyai hati lebih baik kau mati.
Jika para koruptor-koruptor masih meraja lela di Indonesia ini jangan harap Rakyat Indonesia Merdeka dan Sejahtera di negerinya sendiri, para-para koruptor itulah penjajah dari Indonesia.
Nyan plisi pruet raya raya lagey ureng mume, ci pike paken?