Tidak ada Dana PRA PORA Aceh Tengah

Nasiruddin : Kepala Dinas Kebudayan,Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Aceh Tengah memberikan penjelasan di Ruang Kerjanya (Foto : Zan.KG)
Nasiruddin : Kepala Dinas Kebudayan,Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Aceh Tengah memberikan penjelasan di Ruang Kerjanya (Foto : Zan.KG)

Takengen| Lintas Gayo – Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Nasiruddin (Disbudparpora) Kabupaten Aceh Tangah, mengungkapkan sesuai surat edaran Bupati Aceh Tengah nomor : 903/322/DPKKD, pembatalan pelaksanaan kegiatan SKPK pada APBK Aceh Tengah tahun anggaran 2013, salah satunya pembinaan dan penyelenggaraan olah raga yang bersumber dari APBK masih berlaku untuk kegiatan PRA PORA.
Pada saat ini kita masih menunda pelaksanaan kegiatan olah raga ungkapkan Nasiruddin di ruang kerjanya saat di temui Lintas Gayo Sabtu 7 Septeber 2013
Lebih lanjut ungkapnya walaupun dana cabang olahraga dihentikan ada beberapa cabang olah raga peestasi yang ikut serta dalam memperebutkan tiket PORA tahun 2014 nanti di Aceh Timur
melalui perhelatan Pra Pora, namun Nasiruddin tidak menyebutkan  cabang olahraga apa saja yang ikut serta.
Menyangkut cabang olahraga Tinju dan Silat yang ditunjuk KONI Aceh menjadi tuan rumah, Nasirudin mangatakan tidak memungkinkan di adakan di Takengon, katanya dengan alasan  saudara -saudara kita masih berada di tenda pengungsian, korban gempa yang lalu.
Sementara itu Ketua Umum Pengcang IPSI Aceh Tengah H. Zulkifli  Sabtu (7/9) sangat menyesalkan lambatnya kepastian pemerintah tentang PRA PORA, sementara ajang merebut tiket PORA ini semakin dekat, “ tidak mungkin kita mempersipakan segala sesuatunya bila tidak disiapkan sedini mungkin”, ungkap Zulkifli.
Dikatakan Zulkifli, kebijakan ini sangat merugikan atlit yang selama ini sudah berlatih untuk menoreh karier prestasi untuk daerah, “jangan sampai upaya dan kerja keras atlit  kita putuskan di tengah jalan dan membuat atlit berprestasi frustasi dan tidak percaya kepada Pemerintah”, tegas Zulkifli.
Zulkifli menyarankan agar Pemda lewat dinas terkait tidak kaku dan selektif memilih atlit berprestasi yang selama ini sudah mengharumkan nama daerah lewat prestasi untuk dibantu pendanaan. Pemda juga diharapkan pro aktif dengan mengumpulkan data cabang olah raga serta atlit-atlit yang telah mengharumkan nama Kabupaten.
“Dinas terkait pro aktiflah, jangan hanya diam dan menunggu bola sehingga tidak tahu ada atlit yang sudah berprestasi di tingkat regional dan nasional. Bahkan tidak tahu berapa jumlah pengcab di Takengon”, imbuh Zulkifli.
Selama ini tambah Zulkifli, Pemda Aceh Tengah dinilai sangat lambat dan tidak membantu sepenuh hati pendanaan atlit yang bertanding keluar daerah. Akibatnya, atlit harus mencari uang sendiri agar tetap bisa bertanding keluar daerah. (Zan.KG)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.