Jakarta | Lintas Gayo – Sebuah komunitas yang berbasis seni dan budaya Gayo di deklarasikan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Pendeklarasian ini berbarengan dengan pementasan sejumlah tarian Gayo dalam even Pentas Apresiasi 32 Provinsi se-Indonesia, Minggu, (27/10 ) lalu di halaman utama Taman Mini Indonesia Indah (TMI).
Komunitas yang lahir dengan spontan ini langsung melakukan pementasan pertamanya di Candi Bentar Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dengan menampilkan tari khas Gayo oleh sejumlah putra-putri usia Sekolah Dasar dan seniman yang datang dari Takengen. Diantara tarian tersebut adalah Tari Resam Berume, Otih Roda, dan kolaborasi seni Didong dengan Baca Puisi oleh Salman Yoga S.
Salah seorang anggota The Reje Linge Art Community (TeRLAC) kepada Lintas Gayo mengatakan pemetasan ini adalah bagian dari pendeklarasian komunitas yang fokus terhadap nilai-nilai kemanusia, seni dan budaya Gayo, jelasnya.
“Kita ingin mengaktualisasikan kembali kesenian Gayo di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang telah vakum sejak tahun 2002” jelas Rajali yang bertindak sebagai koordinator The Reje Linge Arts Comunity (TerLAC) untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Razali menambahkan “kita berharap dengan terbentuknya komunitas ini banyak hal menyangkut kesenian Gayo yang bisa kita komunikasikan” jelasnya. Komunitas TeRLAC sendiri berkantor pusat di Takengen Aceh Tengah dan memiliki koordinator wilayah disejumlah Provinsi di Indonesia.
Amatan Lintas Gayo dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII) penampilan perdana Komunitas TeRLAc mendapat sambutan dari pengunjung yang memadati open stage Candi Bentar. Diantara penonton juga tampak sejumlah masyaraakat Gayo Jakarta, diantaranya adalah Drs. Mursyid, SE alias Ucit (Pimpinan Sudio Uniqu Jakarta), sejumlah Mahasiswa Gayo Jakarta, Ir. Mursyid (Anggota DPR DPR RI asal Gayo) beserta keluarga serta sejumlah sesepuh Ikatan Musara Gayo Jakarta lainnya (AI)