Takengen | Lintas Gayo – Musibah atau bencana merupakan kejadian yang tidak diinginkan yang tidak dapat diprediksi tempat dan waktunya sehingga diperlukan sikap waspada dan mawas diri dalam mengantisipasi bencana dalam segala bentuknya, termasuk bencana kebakaran.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Aceh Tengah melalui sambutan tertulis yang dibacakan oleh Staf Ahli Bidang Kesejahteraan dan SDM, Hasbi Syam pada saat pembukaan simulasi kebakaran yang berlangsung hari ini (14/11) di kompleks terminal terpadu Paya Ilang Takengon
“Yang namanya bencana atau musibah tidak dapat diprediksi, oleh karenanya kita tidak boleh pasrah begitu saja sambil berpangku tangan” ajak Bupati kepada para peserta pendidikan dan pelatihan penanggulangan bencana kebakaran yang terdiri dari personil Tagana, anggota RAPI serta utusan dari 14 kecamatan.
lebih lanjut, dalam sambutannya, Bupati Aceh Tengah mengajak para peserta Diklat dan Simulasi Kebakaran agar senantiasa melatih diri untuk meningkatkan rasa waspada terhadap bencana kebakaran yang tidak dapat diprediksi tempat dan waktu kejadiannya.
“Melalui latihan secara terus menerus akan meningkatkan kecakapan yang sangat diperlukan sewaktu-waktu untuk bertindak sesuai standar prosedur ketika musibah kebakaran terjadi” katanya di hadapan peserta simulasi yang berjumlah 55 orang itu.
Menutup sambutannya, Bupati menyampaikan rasa optimismenya terhadap kegiatan simulasi ini. “Dengan simulasi ini kami yakin, dengan sarana dan perlengkapan yang kita miliki, Insya Allah kita dapat meminimalisir dampak kerugian akibat lalapan si jago merah” pungkasnya.
Sementara itu secara terpisah Kepala BPBD Aceh Tengah melalui Sekretaris Masrizal Eddy, SE mengatakan bahwa seharusnya pelatihan dan simulasi ini diikuti oleh 62 orang peserta, namun 7 orang berhalangan hadir. “Meski 7 peserta berhalangan hadir namun acara tetap berlangsung sesuai dengan harapan” jelas Eddy melalui seluler (HAT)