Oleh : Dedy Saputra E
Pembangunan ekonomi dan politik telah tersumbat oleh tradisi KKN yang merupakan salah satu warisan tradisi orde baru. Korupsi sudah mulai merata mulai dari level struktural sampai masyarakat kita.” Korupsi di Indonesia sudah menjadi budaya, tidak hanya dari tingkatan atas saja, tetapi juga dari bawah”, antara penguasa dan rakyat justru menjadi hubungan semacam simbolis-mutualis dalam modus kejahatan korupsi itu. Penguasa dan rayat sama-sama membutuhkan tindakan yang di nilai cacat moral itu.
Terlepas dari pandangan yang mengatakan korupsi telah menjadi budaya atau hanya sekedar patologi sosial, yang jelas bangsa ini elah terpuruk akibat tindakan kejahatan korupsi itu. Pembangunan ekonomi Indonesia menjadi tidak jalas di karenakan tidak merata. Korupsi secara lagsung maupun tidak langsung memang sangat merugikan kaum miskin dan membuat yang miskin semangkin melarat.
Memang disadari bahwa selama ini upaya-upaya pembrantasan korupsi belum sepenuhnya dilandaskan atas niat untuk membenahi bangsa dari keterpurukan, sehingga terkesan hanya sebatas gertak sambal, dikarenakan niatan yang keluar dari koridor seharusnya, mengapa korupsi dibrantas dan tumbuh lagi.
Gaung pemberatasan korupsi memang terdengar keras dan nyaring di beberapa media tapi redup akan gaung pertumbuhannya. Adanya niatan atau agenda yang berani dari para penguasa menjadi salah satu syarat dalam pemberantasan korupsi. Kedepan agenda pemberantasan korupsi yang berkaitan dengan masa depan bangsa ini terletak pada komitmen pemimpin nasional mulai dari eksekutif, yudikatif, dan juga legeslatif.
Penulis adalah Aktivis Sosial di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah