Mirda, “Mari Membangun Gajah Putih” (1)

Takengen | Lintas Gayo – Mirda Alimi, yang sudah menyerahkan jabatan Rektor Gajah Putih, kepada yayasan, demi kebaikan bersama, mengakui membangun Universitas Gajah Putih agar semakin baik ke depan perlu kerja keras dan semangat pantang menyerah.

“Banyak persoalan di Gajah Putih yang harus diselesaikan,” sebut Mirda Alimi, SE, Msi, kepada Lintas Gayo, Kamis (17/4/2014) di kediamannya. Mantan kepala Dinas Perhubungan ini memberikan catatan ada 14 item yang urgen untuk membangun Gajah Putih, agar universitas kebanggaan masyarakat Gayo ini semakin baik dan berkualitas.

Pertama, sebutnya, pembenahan managemen kampus dan administrasi keuangan, agar semuanya transparan, agar semua pihak merasa memiliki dengan mengikuti perkembangan dana yang ada di Gajah Putih.

Catatan Lintas Gayo, Bupati Aceh Tengah Nasaruddin, selaku ketua yayasan saat melaksanakan serah terima rektor dari Mirda ke Adnan persoalan keuangan itu disentil bupati. “Managemen keuangan harus jelas, apalagi menyangkut dana hibah. Jangan karena dana hibah yang tidak jelas pertanggungjawabannya, bisa jadi persoalan hukum,” demikian Nas mengingatkan.

Mirda memberikan catatan soal dana ini, agar sistem pengajuan dana dan pertanggungjawabannya diperbaiki, agar transparan, sehingga bukan hanya yayasan yang mengetahui, namun mahasiswa juga berhak tahu bagaimana perkembangan keuangan di kampusnya.

Poin kedua, menurut Mirda, penyelesaian bidang akademik, mulai dari sistem akademik, evaluasi program berbasis studi dan pangkalan data dosen perguruan tinggi, managemennya harus diperbaiki, agar ke depan lebih baik.

Untuk meningkatkan kualitas dan professional dosen, UGP harus mengirimkan dosen program S2 dan S2, sains tehnologi ke UGM dan ITB. Selain itu program yang dirancang Mirda, menugaskan dosen FP dan Fisipol ke perguruan tinggi PTS dan PTN untuk menjalin kerjasama.

Selain itu, tambahnya, menjalin kerjasama dengan Unversitas Jabal Ghapur dan Unimal tentang peningkatan SDM, baik untuk tenaga dosen dan mahasiswa, khususnya dengan Unimal dalam kerjasama tentang program S2.
5 item di atas sudah mulai dirintis Mirda untuk perbaikan Gajah Putih, agar universitas ini benar-benar menjelma sebagai perwujutan manusia Gayo yang berkuliatas, sesuai dengan Gajah Putihnya yang lahir dari sejarah pendahulu pada masa kerajaan Linge.

Bagaimana dengan item persoalan lainnya di Gajah Putih, ikuti sambungan tulisan Lintas Gayo. Mirda walau sudah menyerahkan jabatan rektor ke yayasan, bukan mundur, namun pemikiran dan hatinya masih melekat di Gajah Putih. “ Siapa yang memimpin Gajah putih tidak menjadi persoalan, yang penting bagaimana kita sama-sama membantu agar universita ini menunjukkan kualitas Gayo yang baik,” sebutnya.Bersambung ( Zan KG/Iqoni RS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.