Banda Aceh | Lintas Gayo – Sejumlah Kabupaten dan Kota di Aceh, diingatkan untuk dapat bekerja ekstra dalam melaksanakan kegiatan fisik yang sumber dana menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) murni tahun 2014. Hal ini lantaran waktu yang tersisa sekitar 55 hari lagi.
Demikian diungkapkan Kabid Program Dinas Pendidikan Aceh, Drs Muslem Yakob, disela-sela penutupan pelatihan tenaga perencana yang berlangsung sejak 26 hingga 29 Oktober 2014, di The Pade Hotel, Aceh Besar.
“Kepada rekanan kita juga harus menambah alat kerja dan personil. Hal ini mengingat sisa waktu yang hanya tinggal 55 hari lagi. Begitu juga dengan PPTK, setiap minggunya harus turun kelapangan dan mengumpulkan konsultan pengawas, guna melakukan evaluasi,” ungkap Muslem Yakob.
Dikatakan dia, fungsi konsultan pengawas juga hasus sigap dilapangan untuk mengetahui sejauh mana pekerjaan dilaksanakan dan kendala yang dihadapi rekanan.
“Apalagi, pada musim ekstrem yang kita prediksikan turun hujan, namun justeru tidak terjadi. Nah, karena itu perlu kita pacu terus pengerjaannya,” ujar Muslem.
Karena itu ia mengharapkan agar selama pembekalan yang digelar selama beberapa hari itu, dapat diterapkan di masing-masing Kabupaten dan Kota di Aceh.
“Kita harapkan melalui kegiatan ini dapat diperoleh informasi tentang bagaimana mewujudkan perencanaan pembangunan nasional yang baik. Untuk itu, perlu adanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar daerah, ruang, waktu, fungsi pemerintah, serta antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan,” harapnya.
Dijelaskan Muslem, perencanaan merupakan suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan keputusan mengenai apa yang diharapkan. Perencanaan bukanlah masalah kira-kira, manipulasi atau teoritis tanpa fakta atau data konkrit dan perencanaan juga harus dinilai.
“Penguatan isi perencanaan perlu dilakukan dari sisi proses penyusunan perencanaan, kapasitas kelembagaan serta ketersediaan kapasitas data dan statistik,” terang Muslem.
Menurutnya, untuk mendukung tercapainya perencanaan pembangunan nasional perlu upaya untuk peningkatan kapasitas SDM perencanaan pendidikan di tingkat provinsi, tukasnya.
Sebelumnya, ketua panitia, Herlina, SE, M.Si, mengatakan, pelatihan tenaga perencana dinas pendidikan Aceh dan Kabupaten/Kota bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga perencana.
“Sehingga menghasilkan produk perencanaan yang strategis dan tepat sasaran, khususnya pada dinas pendidikan Aceh dan Kabupaten/Kota,” kata Herlina.
Kegiatan yang diikuti puluhan tenaga perencana itu, kata dia , membahas beberapa materi berkaitan dengan perencanaan pendidikan yaitu seperti, sistem perencanaan pembangunan nasional.
“Serta proyeksi, indikator dan analisis data, hubungan antara ekonomi makro, indikator pendidikan untuk perencanaan makro dan kebijakan pendidikan,” katanya menyebutkan.
Sebagaimana diketahui, kegiatan dimaksud menghadirkan narasumber yaitu, Dra. Ida Kintamani, M.Sc dari pusat data dan statistic pendidikan Kemendikbud, Dr. Edyson Cholia (Pusbang Tendik, Dr. Aliasuddin, Se, M.Si (Pembantu Dekan I Fekon Unsyiah), Husnul Khalik, S.St (unsur BPS Aceh), Drs. Anas, M. Adam, M.Pd (Kepala Dinas Pendidikan Aceh) dan Prof. Dr. Abubakar Karim, M.Si (Kepala Bappeda Aceh).(**)